Seluruh tubuhnya kaku dan dia pun berbaring ke tanah dan berguling ke sana kemari. Hingga, dia pun berubah menjadi seekor naga besar. Kejadian yang sama pun terjadi kepada nyai pasir yang berlari meminta pertolongan dengan pergi ke ladang. Tetapi, sesampainya di ladang, nyai pasir bertemu dengan sosok ular naga.
Nyai pasir yang ketakutan pun terjatuh dan tersungkur ke tanah. Kemudian berguling-guling hingga menjadi seekor naga. Kedua naga itu pun terus saja berguling-guling hingga membentuk sebuah cekungan dan semakin dalam. Tiba-tiba didalam tanah munculah air dan secara sekejap air tersebut menjadi banyak memenuhi cekungan tersebut.
Oleh karena itu, para warga menjuluki kawasan ini sebagai Telaga Pasir. Karena, kisah kyai dan Nyai pasir yang melegenda dan menjadi cikal-bakal dari terbentuknya telaga sarangan.
Di tengah-tengah telaga sarangan terdapat sebuah pulau yang konon berisi makam 3 orang sakti bernama syekh mundur, Nyai Ramping dan Joko lelono. Selain ditunggu oleh seekor ular naga, kawasan ini juga ditunggu oleh seekor harimau putih yang baik dengan menjaga kawasan ini.(Sumber)
Begitulah mitos dan cerita yang melegenda hingga sekarang yang dipercaya oleh masyarakat, terlepas dari itu, kami sangat puas menikmati keindahan alam ini, pesona Telaga Sarangan yang selalu terkenang dihati.
*****
Salam hangat.
Sigit.