Di buritan kapal ditengah lautan.
Kutatap nun jauh disana.
Batas cakrawala antara lautan dan langit.
Kalau sudah begini aku jadi merindukan daratan.
Di buritan kapal ditengah lautan.
Hanya ada ombak lautan dan air yang beriak.
Karena laju kapal serta desing mesin-mesin kapal.
Dan sesekali bunyi terompet kapal.
Kalau sudah begini aku jadi merindukan daratan.
Di buritan kapal ditengah lautan.
Siang dan malampun silih berganti.
Melintasi sang batas cakrawala.
Matahari bak ditelan lautan.
Namun esoknya seperti timbul dari dalam lautan.
Kalau sudah begini aku jadi merindukan daratan.
Di buritan kapal ditengah lautan.
Mengarungi malam dilautan tak sama seperti saat siang dilautan.
Karena batas cakrawala hampir tak terlihat.
Walaupun di iringi cahaya rembulan.
Kalau sudah begini aku jadi merindukan daratan.
Siapapun jua tak akan mampu mengapai batas sang cakrawala. Karena makin didekati sang cakrawala akan semakin menjauh.
Karena Manusia selalu banyak keinginan.
Tak puas dengan satu keinginan.
Kalau sudah begini syukurilah atas segala nikmat Ilahi
***** *
Dari pelaut di buritan kapal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H