Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

3 Kiat Membangun Team Work yang Efektif

20 Maret 2019   23:16 Diperbarui: 12 Juli 2019   20:05 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

.Dalam membangun team-work dapat dipilih satu cara tehnik untuk menciptakan tim yang tangguh dengan menggunakan prinsip keberanian yang juga  dengan nama MISKAS atau biasa diartikan seperti MIMPI, KERJASAMA, SIKAP PANDANG PRIBADI dan SEMPURNA.

Langkah pertama MIMPI (Dream). 

Pertanyaan yang utama setiap pemimpin adalah bagaimana mempersatukan timnya untuk menjadi sebuah tim yang solid?

Untuk itu langkah pertama yang harus dilakukan adalah menciptakan Dream. Mimpi atau dream adalah sebuah target yang dikomunikasikan pada semua anggota tim dan dapat diterima untuk menjadi sasaran yang ingin dituju.

Seorang pemimpin pastinya memiliki visi dan keyakinan bahwa mimpinya dapat dicapai. Oleh sebab itu dia harus menginspirasi kekuatan dan energi untuk menyelesaikan (Ralph Lauren).  

Langkah kedua SIKAP PANDANG PRIBADI (Attitude). 

Attitude yang positif akan menghasilkan kinerja yang luar biasa dan hasil yang luar biasa. Pada proses kerjasama team-work, jelas peran Attitude jauh lebih penting dan sangat dibutuhkan dalam menjamin keberhasilan kerjasama.Kinerja yang saling mengisi kekurangan sesama anggota tim dan untuk itu diperlakukan Attitude yang positif untuk saling menunjang, dan bukan saling menyalahkan atau menjatuhkan.


Langkah ketiga adalah KERJASAMA (Relationship). 

Untuk menciptakan tim super yang solid, diperlukan hubungan yang harmonis dan mantap.  Hal tersebut perlu dikembangkan atmosfir yang kondusif dalam menjaga relasi  interpersonal antar individu tim. Hasil yang muncul dapat diciptakan atas dasar saling menghargai antar  individu. Melalui saling menghargai akan tercapainya suasana bahwa, setiap individu itu penting dan memiliki peran masing-masing yang berbeda dan menguatkan dalam tim. Namun saling menghargai saja tidak cukup signifikan, antara saling menghargai dan saling mempercayai. Saling menghargai akan menghasilkan suasana yang bersahabat, tapi setiap individu hanya cenderung berperan untuk situasi sama kerja dan bukan kerja sama. Langkah keempat SEMPURNA (Excellent).

Langkah keempat yang menyertai ketiga langkah lainnya adalah langkah hasil dari ketiga langkah sebelumnya. Excellent berarti pekerjaan dan hasil pekerjaan yang sempurna dari team-work. Kesempurnaan ini dicapai justru bukan karena anggota tim adalah individu  yang sempurna, tetapi justru karena akibat proses saling menghargai dan mempercayai yang senantiasa dipupuk serta dikembangkan sebagai atmosfir positif yang mampu menciptakan Attitude positif dalam mencapai mimpi.

Kesempurnaan mutlak sangat sulit dicapai. Yang mampu diraih adalah kesempurnaan sementara, karena manusia penuh keterbatasan dan tidak sempurna. Apa yang sekarang disebut sempurna, maka akan segera tertinggal dan usang. Karena kesempurnaan itu sendiri adalah proses yang tidak berhenti, tapi senantiasa berjalan maju. Untuk itu kita dituntut senantiasa maju agar dapat menjaga dan berlari mengejar kesempurnaan itu.

Agar supaya MISKAS dapat menjadi hati dan jiwa setiap individu tim, maka diperlukan pula KATA (Komitmen, Atensi, Tanggung Jawab, Antusias) untuk menjadi tim yang tangguh. Setiap anggota tim yang baik tentu senantiasa memperhatikan dan menjaga kerjasama, keberhasilan serta suasana dalam timnya. 

Team work | Pixabay
Team work | Pixabay
Karena KATA menjadi komponen utama bagi sebuah tim untuk menjaga keberhasilannya. 

Komitmen, organisasi yang berhasil pasti memiliki anggota yang berkomitmen terhadap timnya. Kekuatan dari komitmen mampu menjaga anggota tim untuk tetap fokus terhadap proses pencapaian tujuan yang menjadi mimpi mereka. 

Komitmen akan menguatkan bila terjadi kegagalan dalam proses pencapaian tujuan, komitmen ini menjadi motor dan kekuatan yang senantiasa menjaga anggota tim untuk tetap bersemangat dan berpikir positif dalam menyikapi kegagalan yang ada. 

Atensi, anggota tim yang baik akan senantiasa menjaga perhatian mereka untuk tetap fokus terhadap  tugas dan tujuan yang telah ditetapkan menjadi sasaran utama kelompok. Sikap saling memperhatikan baik terhadap tugas maupun sesama anggota akan menciptakan sikap mental positif, Attitude yang sehat akan menjadi kekuatan utama dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang muncul. 

Perhatian yang muncul merupakan buah yang dihasilkan dari proses saling menghargai dan saling mempercayai. Proses ini menjadikan kehidupan tim penuh makna dan warna. Kedinamisan sebuah tim sering digerakkan karena adanya perhatian yang positif dari anggota tim.  

Tanggung Jawab, proses tanggung jawab merupakan mekanisme yang harus dipikul bersama. Tanggung jawab tidak dimiliki satu pribadi individu, tapi juga milik semua anggota tim. Tanggung jawab tidak berarti kamu yang menanggung dan saya yang menjawab, tapi lebih ditekankan pada proses jawaban pada tanggung jawab yang dihadapi. 

Tanggung jawab adalah buah positif yang dihasilkan dari beban dalam proses pencapaian tujuan, tanpa tanggung jawab maka tidak akan ada hasil pencapaian yang optimal dan mendukung peningkatan kemampuan individu tim. 

Antusias, antusiasme lebih ditekankan pada atmosfir kondusif tim. Sekalipun tim memiliki tanggung jawab yang besar, tapi didukung antusiasme yang tinggi, maka proses pencapaian tujuan akan terasa menyenangkan dan penuh makna. Antusiasme menumbuhkan sifat-sifat positif seperti saling menghargai dan saling mempercayai yang bermuara pada tim semakin solid. 

Selain itu antusiasme juga akan menjadi energi untuk bekerja secara menyenangkan dan akan menghancurkan 5 (lima) L, yaitu Lemah, Letih, Lesu, Lemas, dan Loyo. Dan lakukanlah 5 (lima) saling untuk menghancurkan 5 (lima) L yaitu saling menghargai, menghormati, mempercayai, mengisi kekurangan dan saling mengingatkan sehingga hasil yang dicapai akan lebih baik.

***

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun