Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Anak Tanya "Seks Itu Apa?"

19 Maret 2019   12:36 Diperbarui: 12 Juli 2019   20:37 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak bertanya IDN News.com

Ketika anak tanya seks itu apa?

Banyak penelitian yang menunjukkan dampak-dampak positif pendidikan seksualitas (di rumah maupun di sekolah) yang dilakukan sedini mungkin dan disesuaikan dengan umur atau kondisi anak.

Di satu sisi pendidikan seksualitas yang dini dan lengkap  pada dasarnya akan memberikan pengetahuan dan keberanian pada anak untuk melaporkan kepada orang tua atau guru mengenai prilaku seksual.

Masalahnya adalah masih banyaknya hal yang menghambat dilakukannya pendidikan seksualitas kepada anak, karena kesalah-pahaman banyak orang tua, guru, tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh pemerintahan mengenai pendidikan seksualitas.

Sehingga banyak yang menganggap tentang seksualitas masih tabu dibicarakan dan pendidikan seksualitas hanyalah mengenai bagaimana berhubungan seks jadi tidak perlu diberikan kepada anak-anak. dan kerap kali berpendapat nantinya mengerti dengan sendirinya.

Inilah yang menjadi ironi padahal ada referensi yang dapat dipercaya pada bukti-bukti ilmiah yang banyak dipublikasikan di jurnal-jurnal kedokteran, kesehatan masyarakat, psikologi maupun ilmu-ilmu sosial mengenai manfaat jangka pendek maupun jangka panjang pendidikan seksualitas.

Rubin dan Kindendall dalam artikelnya yang berjudul Sexuality Education for Children and Adolescents (2010) mengingatkan bahwa pendidikan seksualitas bukan sekedar pendidikan mengenai aspek fisik dan biologis seperti bagaimana hubungan seks dan pembuahan terjadi yang kemudian menghasilkan bayi.

Tetapi juga meliputi pemberian pengetahuan komprehensif mengenai tubuh dan seksualitas (termasuk aspek-aspek psikologis, emosional, relasional dan sosial) sehingga mereka bisa bertumbuh secara sehat, mengetahui hak-haknya dan tidak melanggar hak-hak orang lain.

Rubin dan Kindendall menambahkan bahwa pendidikan seksualitas yang dini dan komprehensif berperan membekali anak-anak kita untuk melindungi diri dari berbagai ancaman seperti kekerasan dan pelecehan seksual, kehamilan tak dinginkan maupun infeksi menular seksual.

Radar Semarang.com | seks usia dini
Radar Semarang.com | seks usia dini
Lalu bagaimana bentuk praktis pendidikan seksualitas bagi anak?

Ya, dengan menyampaikan hal-hal sederhana seperti menjelaskan nama alat kelaminnya secara benar dan dalam bahasa yang terang tanpa menunjukkan rasa malu.

Termasuk menjelaskan dengan benar perbedaan tubuh laki-laki dan perempuan karena anak-anak umur 3-4 tahun biasanya mulai bertanya tentang tubuhnya.

Orang tua bisa menjelaskan dalam bahasa sederhana bagaimana memjaga kebersihan bagian-bagian tubuh tersebut.

Serta menjelaskan bahwa yang boleh menyentuh bagian-bagian tubuh di atas hanya orang tua atau pengasuh pada pada saat mereka membutuhkan bantuan untuk membersihkan diri setelah buang air kecil atau besar misalnya.

Selanjutnya juga bisa diberikan penjelasan kepada anak-anak kita bahwa mereka harus menghormati tubuh orang lain termasuk tidak boleh menyentuh bagian-bagian tubuh orang lain yang bersifat pribadi seperti telah dijelaskan di atas.

Hal ini akan menumbuhkan kecerdasan digital (digital literacy) pada anak-anak kita sehingga mereka dapat menggunakan fasilitas digital, internet dan media sosial secara aman dan produktif.

Sehingga peran orang tua dan guru dalam menumbuhkan kecerdasan digital ini sangat penting, mendampingi anak dan memberikan aturan yang jelas dan diterapkan secara konsisten dalam menggunakan gawai digital dan media sosial sangat diperlukan.

Mendampingi anak secara teratur dalam mengakses internet dan media sosial, termasuk dalam mencari informasi yang benar mengenai seksualitas, akan pelan-pelan menumbuhkan kecerdasan digital bagi anak.

M.vidio.com | edukasi seks pada anak
M.vidio.com | edukasi seks pada anak
Sehingga membuat mereka lebih paham pada tubuh dan seksualitas mereka hingga menapaki pertumbuhan kedewasaan mereka nantinya.

***

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun