Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menebak Motif Terorisme di Selandia Baru

15 Maret 2019   17:08 Diperbarui: 16 Maret 2019   02:35 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menebak motif terduga pelaku terorisme Brenton Tarant dan kawan-kawan melakukan tindak terorisme di masjid Al noor Mosque dan Linwood Islamic Centre, menilik dari video live yang viral didunia maya bahwa para pelaku dengan sadar melakukan tindakan ini sehingga meninggalkan tanda tanya besar apa sesungguhnya motif dibalik itu.

Mencoba menebak motif mengapa tindakan yang sangat diluar batas kemanusiaan itu dilakukan padahal yang dilakukan itu mereka sadar pasti akan menjadi sebuah resiko bagi mereka sendiri, ditangkap dan di adili.

1. Mereka benci islam, mereka tak suka bahwa islam semakin berkembang di Selandia baru.
2. Mereka memang jaringan terorisme dunia yang antipati terhadap islam.
3. Mereka terobsesi permainan game sehingga mereka melakukan secara sungguhan ataupun mereka sudah guncang jiwanya, walaupun dengan sadar dilakukan tetapi mereka sudah termasuk over psyco.
4. Mereka memang sengaja melakukannya untuk membuktikan pada dunia bahwa eksistensi mereka berani dan sadisme.
5. Mereka tak ingin selandia baru banyak imigran luar sehingga sangat membenci adanya imigran di negaranya, sehingga melakukan protes brutal dengan tindakannya.

Yang jelas tindakan mereka sangat dikutuk oleh seluruh dunia, sehingga dunia mendesak Selandia Baru untuk segera menuntaskan kasus ini merilis secara resmi kepada dunia internasional.

Data dan fakta sumber kompas.com

  • Sebanyak 49 orang diketahui tewas akibat berondongan peluru, 20 lainnya mengalami luka-luka.
  • Sebanyak 4 orang pelaku penembakan berhasil ditangkap, 3 orang laki-laki dan seorang perempuan. Ditemukan pula sejumlah alat peledak yang melekat di mobil mereka.
  • Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebut bahwa salah satu tersangka merupakan warga kelahiran Australia.
  • Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, ini menjadi hari terburuk di negaranya. Ia mengutuk keras pelaku beserta motif yang mereka miliki di balik penembakan ini.
  • Tingkat keterancaman di Selandia baru diubah, dari rendah ke tinggi.
  • Komisaris kepolisian Mike Bush mengimbau semua orang untuk menghindari semua masjid di Selandia Baru sampai pihaknya memberikan informasi lebih lanjut.
  • Sejumlah bangunan dan fasilitas umum ditutup pasca-penembakan. Demonstran perubahan iklim yang ada di dekat lokasi dievakuasi. Para petugas menjaga anak-anak yang terpisah dari keluarganya saat kekacauan terjadi.
  • Penyerang menyiarkan secara langsung tindakannya, setidaknya sebagian dari keseluruhan aksinya. Kepolisian mengimbau untuk tidak menyebarluaskan konten berisi kekerasan tersebut.
  • PM Ardern menyebut, "Sebagian korban merupakan pendatang dan migran, namun mereka tetap merupakan bagian dari kita".
  • Seorang saksi bernama Len Peneha mengatakan, ia melihat seorang laki-laki berpakaian hitam memasuki masjid yang diduga berisi ratusan jemaah. Tak lama, terdengar puluhan kali suara tembakan. Peneha juga menyebut melihat seorang laki-laki bersenjata melarikan diri sebelum petugas tiba.
  • Penembakan dilakukan di dua masjid, yakni Al Noor Mosque dan Linwood Islamic Center. Masing-masing jatuh korban jiwa sebanyak 30 dan 10 orang.
  • Tim cricket dari Bangladesh berhasil melarikan diri setelah terdengar bunyi tembakan dari dekat tempat mereka akan bertanding. Mereka berlindung di ruang ganti Hagley Oval sebelum dibawa ke hotel. Salah satu dari mereka, Tamim Iqbal, menyebut kejadian ini begitu menakutkan.
  • Dua warga Indonesia ikut menjadi korban.


***

Turut berduka atas peristiwa terorisme di Selandia Baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun