Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Abdul Hadi, Penyandang Disabilitas Tuna Netra yang Pandai Menulis

7 Maret 2019   20:09 Diperbarui: 10 Juli 2019   08:00 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abdul hadi, pria yang lahir di Demak, Jawa Tengah 27 tahun silam, sosok yang sedari kecil sekitar usia 5 tahun ini, telah menyandang disabilitas kebutaan total ini, siapa sangka ternyata pandai menulis berbagai macam artikel, menginstal software, dan terapis handal,  tulisan tulisan  hadi sering muncul di website milik TNI AD.

Disabilitas yang disandangnya tak menyurutkan langkah hidupnya untuk tetap berbuat yang terbaik, selain itu hadi seorang terapis pijat tuna netra yang bersertifikat dari yayasan kartika destrata Jakarta, dan profesi inilah yang menjadi sandaran hidupnya mencari nafkah.

Hadi terus berjuang dan menunjukan pada dunia bahwa dalam kegelapan masih ada cahaya Ilahi yang menuntun selaksa perjalanannya untuk mengemban amanah Tuhan.

Kemampuan Hadi pun bisa di bilang cukup mumpuni, selepas ia mempelajari huruf braile hingga menjadi terapis sampai tuntas, berbekal semangat dan dorongan yang kuat ia juga mempelajari aplikasi pembaca layar pada komputer dan android sampai mahir dan dari sinilah ia tersadar, bahwa Tuhan memberikan cobaan padanya akan disabilitas tetap ada satu hikmah yang terkandung didalamnya. 

Bermula dari situlah ia mulai memanfaatkan teknologi untuk terus berkarya pada dunia ini, jadi selain terapis hadi kini juga memiliki kemampuan menginstalasi software pada komputer, dan juga penulis handal di blog kesehatan website TNI AD.

Habis gelap terbitlah terang begitulah kira kira yang dapat kita ambil hikmahnya dari seorang Abdul Hadi, disabilitas yang disandangnya bukan suatu hambatan ataupun penghalang untuk mengais rezeki halal, hadi membuktikan penglihatan itu tidak hanya secara indrawi saja, tetapi hati dan nurani.

Hadi dengan segenap kiprahnya seolah menembus suatu dimensional realita kehidupan, menyerah bukanlah jalan akhir tapi terus berjuang yakin pada Tuhan pasti ada jalan.

Hadi dengan kebutaannya menunjukan pada dunia, untuk selalu menggunakan mata hati dan nurani dalam menjalani hidup.

Cahaya yang ada dalam kegelapan hadi bisa menjadi satu pelajaran berharga, bahwa hati dan nurani adalah yang paling kita pegang dalam meniti kehidupan, karena buta hati dan nurani, insan bagai seonggok tubuh tanpa makna.

Referensi sumber artikel diangkat dari : 

Tniad.mil.id


Sigit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun