Mohon tunggu...
Sigit Pristiyanto
Sigit Pristiyanto Mohon Tunggu... Freelancer - Berbagi sudut pandang

Mulai kembali aktif menulis fiksi dan esai setelah lepas dari pekerjaan kantoran. Menyukai seri cerita misteri atau detektif terutama dari Jepang. Puisi dan karya ilmiah dapat ditemui di beberapa media.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Roman Gurun

16 Desember 2023   09:40 Diperbarui: 16 Desember 2023   09:49 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Roman Gurun

Dari Markus Antonius

"mataku terbuka saat debu sahara menyaji

Saat Kleopatra menari di antara pasir-pasir

Menelanjangi keringat mengucur"

Menghidupkan kisah para paraoh

Baca juga: Balada Perang Bubat

Dari cerita-cerita debur pasir sahara tua,

Bayangan badai dan jubah linen

Seperti lukisan mengelilingi tubuh,

Terpa cahaya barat daya, menggurat sang uraeus

"tapi pedangku berontak atas hatiku

Pantai Actium adalah rumah ragaku,

Kudengar kau juga akan terbang

Mengelilingi dinding-dinding pasir,

Gurun-gurun Alexandria pasti mengais

Membulirkan kisah kecantikanmu,

Tersebar secepat leopard dan angin padang pasir"

"wajahmu kini wajah yang tenggelam dalam koin"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun