Mohon tunggu...
Sigid PN
Sigid PN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru, dan Pegiat Literasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Don't Bully Be A Friend

15 Maret 2024   22:14 Diperbarui: 15 Maret 2024   22:27 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poto Dok Sigid PN Adegan Film Don't Bully Be A Friend

Konsep disiplin positif adalah pendisiplinan tanpa ada pengawasan, dan dibangun atas dasar kesadaran dari dalam diri sendiri. Dengan kata lain, disiplin positif adalah pendekatan yang memampukan seseorang khususnya anak untuk mengontrol perilakunya dengan kesadaran, bertanggung jawab atas tindakannya dengan tetap menghormati diri sendiri dan orang lain dalam upaya untuk menumbuhkembangkan perilaku positif sepanjang hidup.

Poto Dok Sigid PN Adegan Film Don't Bully Be A Friend
Poto Dok Sigid PN Adegan Film Don't Bully Be A Friend

Upaya lain untuk mencegah terjadinya kekerasan di sekolah dalam bentuk strategi pembelajaran yaitu memilih tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang sesuai kebutuhan belajar murid, karakteristik dan kondisi lingkungan satuan pendidikan. Hal ini saya komunikasikan dengan Kepala Sekolah beserta seluruh rekan-rekan guru dan fasilitator projek melalui forum rapat rutin serta evaluasi pembelajaran. 

Dengan memperhatikan raport pendidikan, mempertimbangkan karakteristik dan kondisi  lingkungan sekolah, mempertimbangkan saran dari seluruh warga sekolah, serta memperhatikan kebutuhan belajar murid dan sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka, maka dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kelas 7/fase D di pertengahan semester ganjil tahun pelajaran 2023-2024 disepakati memilih tema "Bangun Jiwa dan Raga", dengan topik Don't Bully, Be A Friend, dimensi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, gotong royong, bernalar kritis dan kreatif.

Dengan teknik diskusi, presentasi, bermain peran, membuat konten kreatif untuk mengkampanyekan stop perundungan kemudian diunggah di media sosial seluruh murid,  dan menghasilkan produk film pada pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, murid-murid akan memiliki kesempatan (dalam keadaan yang tidak tegang) untuk dapat menceritakan pengalaman terkait perundungan yang pernah dialami, didengar, atau dilihat. 

Sehingga murid-murid akan berani mengeluarkan pendapat terhadap isu perundungan yang terjadi di sekolah. Pada langkah pertama pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, guru/fasilitator projek melakukan sosialisasi isu perundungan di sekolah dengan mengajak murid-murid berdiskusi bersama terkait jenis-jenis perundungan, peran mereka, dan apa yang harus dilakukan untuk mencegah perundungan di sekolah. 

Guru sebagai fasilitator projek memberikan pertanyaan pemantik untuk membantu murid menyampaikan pendapatnya terhadap isu perundungan yang pernah terjadi di sekolah. Guru/fasilitator projek juga melibatkan seluruh murid dalam diskusi kelompok terkait isu perundungan, dan mengajak murid berpikir kritis serta terbuka bahwa pihak sekolah siap membantu memberikan pendampingan serta menyelesaikan kasus perundungan yang terjadi di sekolah jika murid berani melaporkan, pihak sekolah juga selalu menyediakan ruang layanan BP/BK atau ruang khusus yang nyaman bagi korban perundungan. 

Langkah selanjutnya guru/fasilitator projek membimbing murid untuk membuat konten di sekolah dengan tema stop perundungan lalu mengunggahnya di sosial media yang dimiliki murid-murid. Setelah itu, guru membimbing serta mengarahkan murid dalam pembuatan film pendek berjudul "Aku Juga Ingin Bahagia". Film ini berhasil kami selesaikan walaupun dengan peralatan yang seadanya, kemudian film tersebut saya unggah ke channel YouTube resmi sekolah @smpnsatapcibulan8679 


Sebagai langkah terakhir, guru/fasilitator projek mengajak seluruh murid berefleksi dengan menyimpulkan apa yang sudah mereka pelajari, apa yang mereka rasakan, dan apa yang harus mereka lakukan nantinya ketika terjadi perundungan di sekolah. Kegiatan refleksi ini dilakukan dengan menulis atau berbicara langsung berdasarkan pertanyaan yang diberikan.

Saya beserta guru/fasilitator projek lainnya sangat terkesan dengan perhatian dan antusias yang ditunjukkan murid-murid dalam menyelesaikan seluruh aktivitas ini. Apalagi saat murid diarahkan untuk memposting kegiatan projek di sosial media, termasuk pada saat pembuatan film pendek yang berdurasi 30 menit. 

Dari kegiatan disiplin positif dan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini sangat berdampak baik pada murid, yaitu murid menjadi lebih terbuka, lebih percaya diri, dapat berpikir kritis, dan dapat menunjukan perilaku positif, sehingga berdampak pula bagi sekolah dengan dapat terwujudnya kondisi lingkungan satuan pendidikan yang aman, nyaman, serta bebas dari kekerasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun