Mohon tunggu...
Muhamad Sigid Safarudin
Muhamad Sigid Safarudin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seniman Otodidak,Art Teacher,Pemilik Rumput Rumah Seni Batam, just simple person :D

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Miris Aku

25 Juni 2011   13:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:11 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada apa dengan bangsa kita?

Nasib TKW yang tidak mendapatkan perlindungan hukum

Politik yang tidak pernah berhenti membangun polemik.

Veteran yang terpinggirkan dan tersingkirkan

Kerusakan lingkungan dimana-mana.

Raja-raja kecil yang mulai bermunculan.

Adik-adik kami yang kekurangan gizi.

Duh Gusti..

Kemana pemimpin-pemimpin besar bangsa ini

Tiga puluh tahun yang lalu kami masih bangga dengan bangsa ini

Hanya riak-riak kecil yang terdengar tidak sedap ditelinga ini

Kami begitu yakin dengan masa depan kami dan tapak-tapak yang akan kami lalui.

Miris aku..

Semua menjadi abu-abu

Bahkan hanya untuk melangkah demi sesuap nasi.

Kalau saja aku mampu..

Kan kubuat jutaan lapangan kerja,hingga tidak ada lagi istilah “TKW”.

Kalau saja aku mampu …

Kan kubangun ribuan Rumah buat kakek-kakek kita hingga tidak terdengar lagi kata “veteran tersingkirkan dan terpinggirkan”,dan aku akan terus mendengar kebanggaan mereka diantara cerita-cerita heroisme kemerdekaan.

Kalau saja aku mampu..

Kan kubantu semua yang mengeluh kepadaku…

Duh Gusti..

Miris aku…

Racun-racun menyerang kami,generasi kami,generasi dibawah kami.

Daya saing kami semakin menurun ditengah dunia yang terus berubah dan berubah..

Kalau kita telah merdeka..tapi merdeka dimananya?

Duh Pak Karno kemana kami harus mengeluh…..dengan pidato-pidato itu

Duh Pak Harto dimana program-program pembangunan hebat itu

Duh Gusdur kemana filosofi-filosofi indah itu…

Indonesia Kami tak ingin kehilanganmu…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun