Mohon tunggu...
Gandi
Gandi Mohon Tunggu... -

Seorang yang senang menulis dan mendesain

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Italia, Arsene Wenger dan Ballon d'Or

12 Januari 2016   15:20 Diperbarui: 12 Januari 2016   19:46 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin setiap tahun akan muncul nama pemain yang benar-benar berhak untuk disebut pemain terbaik dunia jika ajang ini dilakukan seperti pada awalnya. Tidak usah dibuat polesan dan propaganda berlebihan. Tak perlu disebut penghargaan tertinggi, atau penghargaan bergengsi.

Tapi, apa menariknya mendapatkan sesuatu yang biasa-biasa saja, tak ada prestise, tak ada glamor, tak dianggap sebagai yang tertinggi dan paling bergengsi, tak perlu bersaing sengit untuk mendapatkannya, dan (kalau perlu) melakukan intrik. Timbul pertanyaan saya kenapa ajang itu harus tidak diadakan lagi. Sepak bola toh menjadi menarik bukan hanya karena permainannya di lapangan, tapi juga serba serbi kehidupan yang mengelilinginya yang membuat sepak bola menjadi semakin asyik untuk diperbincangkan, menarik untuk dicermati, dan terkadang mendebarkan.

Toh dalam permainan sepak bola itu sendiri kadang kurang gereget jika tak ada intrik. Jika Barcelona dan Real Madrid sekali saja mencoba bermain santun. Maka gereget El Clasico akan hambar bukan? Karena sepak bola memang bukan hanya soal permainan (lagi), tapi sepak bola telah berubah menjadi sesuatu yang membuat para pelaku dan semua yang terlibat, termasuk penggemarnya menjadi ‘gila’. Dan orang terlanjur menyukai kegilaan itu. Jika ada satu dua suara yang ingin ‘mengajak kembali pada kewarasan’, sepak bola terlanjur budheg.

 

Link rujukan : http://bola.liputan6.com/read/2409662/ini-alasan-italia-tak-memilih-di-fifa-ballon-dor-2015

gambar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun