Mohon tunggu...
Mugie Pamungkas
Mugie Pamungkas Mohon Tunggu... Copy Writer -

Karyawan swasta yang penikmat kopi, pecandu ketinggian, penggila Juventus, pecinta novel, pemuja kaum hawa, penikmat puisi beserta sastra, penulis, penyajak, penyair, jurnalist dan juga chef... "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang "

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Anjing Malang, Dimakan Sayang....

1 Oktober 2015   14:38 Diperbarui: 1 Oktober 2015   14:55 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Anjing sesayang ini kepada majikannya, tegakah kita...???

Beberapa hari yang lalu, saya membaca berita online bahwa Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, Alias Ahok akan melegalkan perdagangan daging anjing di Jakarta. Berdasarkan data yang saya baca dari sumber yang dapat dipercaya, bahwa Ahok tiding k bisa melarang orang-orang memamakan daging anjing. Namun, Gubernur yang dikenal karena gaya koboinya tersebut dapat memastikan bahwa daging anjing yang akan masuk dijakarta dan disantap harus benar-benar sehat, bersih dan jauh dari penyakit kulit seperti bentol-bentol dan bulukan.

Memang benar sih, Ahok tidak bisa melarang orang-orang memakan binatang yang sekaligus sahabat manusia. Daeah Cawang, Jakarta dikenal dengan lapo-lapo makanan khas suku batak yaitu anjing dan di Solo Jawa Tengah banyak ditemukan kedai penjual sengsu atau disebut tongseng asu. Bagi masyarakat batak dan orang-orang yang beragama non muslim biasanya mengkonsumsi daging anjing ini. Saya pun dahulu pernah menyantapnya. Konon, katanya jika mengkonsumsi ini badan menjadi lebih hangat dan membuat lebih bergairah. Setelah saya telaah, ternyata binatang yang setia ini cara pemotongannya di luar rasa manusiawi. Berbeda dengan perlakuan mereka kepada majikannya yang rela mengorbankan nyawa majikannya jika menghadapi bahaya. Binatang ini siap pasang badan melindungi majikannya dari bahaya mana pun.

Sewaktu saya di Solo, Jawa Tengah, sekarung anjing yang iisnya kira-kira sepuluh ekor dimasukan kedalamnya dengan kondisi mulut terikat. Entah dari mana para oran-orang tersebut mendapatkan anjing malang itu. Namun, di Solo banyak laporan anjing hilang entah kemana. Begitu sampai di tempat penjegalan, bintang yang pernah di filmkan yang berjudul Hachiko ini dipukul dengan balok atau pun besi dibagian batok kepalanya, hingga menjerit-jerit dan tak sadarkan diri, setelah itu dibakar dan juga direbus hidup-hidup. Andaikan manusia tau jeritan anjing tersebut pasti menyayat hati, anjing tersebut minta tolong dibebaskan dari siksaan tersebut dan mempertanyakan kepada manusia apakah hewan anjing ini kurang setia dan bersahabat kepada manusia selama ini? Berdasarkan wawancara iseng saya dengan para penjegal jika cara ini bisa menambah lezat cita rasa binatang ini bila dimakan. Memang betul pak Ahok tidak bisa melarang orang-orang menyantap daging anjing.

Namun, setelah saya tau cara penyembelihan anjing tersebut, saya tidak menyantapnya lagi. Mungkin lewat tulisan ini, saya bisa berkampanye agar sedikit demi sedikit mengkonsumsi binatang bersahabat ini, walaupun hal ini sudah menjadi budaya di masyarakat tertentu, karena jika saya berpikir bahwa hal ini sesuai dengan hukum ekonomi, bila anda permintaan maka ada barang. Semoga sedikit demi sedikit permintaan akan daging anjing semakin menurun dan bisa seluruhnya hilang dimasyarakat dan juga bintang bersahabat ini kembali bisa melindungi sang majikannya, semoga...!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun