Mohon tunggu...
Sifra Jemima Sahara Putri
Sifra Jemima Sahara Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

Sifra Jemima merupakan mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Univeritas Jember. Memiliki ketertarikan dalam mempelajari fenomena global, mulai dari persoalan politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Beberapa hobi yang dimiliki oleh Sifra adalah menonton film dan membaca buku fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Gastrodiplomasi sebagai Sarana Jepang Menuju Perekonomian Unggul

1 Maret 2024   03:39 Diperbarui: 1 Maret 2024   06:26 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peningkatan Jumlah Ekspor Bahan Baku Kuliner 

Selain meningkatkan citra positif di mata internasional, strategi gastrodiplomasi yang dilakukan oleh Jepang juga berpengaruh terhadap ekspor bahan baku kuliner khas mereka. Dengan dikenalnya berbagai aneka ragam makanan khas Jepang di berbagai negara, ekspor bahan baku seperti shoyu, ramen instan, natto, dan berbagai bumbu khas Jepang lainnya pun meningkat. Tercatat pada tahun 2013, ekspor makanan Jepang di berbagai negara di dunia mencapai 2,6 miliar US dollar. Tidak berhenti sampai disitu, jumlah ekspor makanan Jepang terus mengalami peningkatan hingga mencapai 5,8 miliar US dollar pada tahun 2021 (World Integrated Trade Solution). Peningkatan ini merangsang pertumbuhan ekonomi Jepang secara signifikan, dan memberikan kontribusi positif pada neraca perdagangan Jepang. Produsen dan eksportir bahan makan kuliner Jepang juga tentunya sangat diuntungkan oleh fenomena ini.

Kesimpulan

Dari berbagai kebijakan yang diambil melalui strategi gastrodiplomasi, Jepang telah menunjukkan kekuatan sentral dalam memajukan perekonomian negaranya di kancah internasional. Dengan mengandalkan warisan kuliner yang kaya, Jepang berhasil merancang strategi yang menumbuhkan citra positif di mata internasional. Citra positif ini telah membentuk hubungan yang lebih erat antara Jepang dan negara-negara di seluruh dunia. Tidak hanya itu, gastrodiplomasi membuka peluang investasi dan meningkatkan nilai pariwisata Jepang sehingga perekonomian dapat terus tumbuh dan berkembang.

Dukungan pemerintah dalam promosi pariwisata berbasis kuliner seperti JHFP, kontes memasak kuliner Jepang, hingga ekspor bahan makanan ke berbagai negara semakin memperkuat posisi Jepang dalam ekonomi politik internasional. Selain itu, keberhasilan kuliner dan kebudayaan Jepang telah meningkatkan soft power dalam menciptakan pengaruh positif di masyarakat internasional sehingga memudahkan tercapainya tujuan politik negara tersebut. Gastrodiplomasi yang dilakukan oleh Jepang menjadi contoh nyata bagaimana cita rasa dapat menjadi kekuatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperkuat hubungan diplomatik di era globalisasi.

Sumber: 

Japan Food Products Exports by country & region 2013 | WITS Data. (n.d.). Wits.worldbank.org. https://wits.worldbank.org//CountryProfile/en/Country/JPN/Year/2013/TradeFlow/Export/Partner/ALL/Product/16-24_FoodProd

Data list | Japan Tourism Statistics | Japan National Tourism Organization (JNTO). (2018). Jnto.go.jp. https://statistics.jnto.go.jp/en/graph/#graph--inbound--travelers--transition

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun