Nah disini kita bisa melihat saat anak sering besikap seperti yang ada pada di atas maka kemungkinan besar anak memiliki sifat tempramen.Â
Banyak juga orang tua tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan akan menimbulkan dampak buruk pada anak nya contoh: saat anak lari-lari memutari meja kemudian sansang bunda mengingatkan "jangan lari-lari nanti terbentur beja".Â
Lalu tidak lama anak terbentur meja dan menangis tetapi sang bunda malah mengatakan "wah.. nakal ya mejanya sini mejanya tak pukulnya". Hal ini dapat membuat anak mudah menyalahkan yang lain.Â
Dan terkadang orang tua berbicara dengan nada tinggi atau bahkan dengan bahasa yang kurang baik maka anak pun juga akan seperti itu karna mereka terbiasa mendengar orang tuanya merbicara dengan begitu.
Agar anak tidak memiliki sifat temperamen orangtua bis menanamkan kebiasaan baik, kenangan yang baik, kasih sayang nah ini akan membantu agar anak tidak memiliki sifat temperamen.Â
Terkadang anak-anak yang bermasalah tidak memiliki tiga hal tersebut, terkadang orang tau tidak peduli dengan kenangan baik nya dan anak selalu merasakan kenangan buruk yang membuatnya benar-benar tidak bahagia hal ini dapat membuat anak mudah marah dan bersifat seenaknya sendiri, dan juga dengan kasih sayang terkadang orang tua kurang memperhatikan kasih sayang nya kepada anak maka anak akan mudah marah kalau tidak di turutin karna mereka merasa kurang kasih sayang atau perhatian, begitu pula dengan perhatian anak membutuhkan perhatian yang lebih dari segala hal kalau orang tua kurang memperhatikan nak nya maka anak akan melakukan hal-hal yang tidak baik karna tidak ada pengawasan dan perhatian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H