Mohon tunggu...
Sifa Sanjurio
Sifa Sanjurio Mohon Tunggu... Dosen - Traveler

Perempuan asli Cianjur Jawa Barat Indonesia yang bercita cita ingin membahagiakan Ummi tercinta. Pernah kuliah di UIN Ciputat, UI salemba dan Tehran University. Open Minded, Cinta NKRI. Farsi in advance. sifasanjurio@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Puasa dan Lebaran di Yunani -Part2-

30 Agustus 2014   16:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:06 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beda di Tehran, beda di Qom, Qom sebagai kota suci Iran, yang terletak tidak begitu jauh dari Tehran, hanya sekitar 2 jam perjalanan menggunakan mobil dari Tehran kesana, kebetulan banyak mahasiswa Indonesia disana (sekitar kurang lebih 200 orang, bukan ribuan orang seperti yang diberitakan dulu oleh salah satu media terkenal Indonesia yang 'gegabah' dan 'tidak teliti' dalam menampilkan berita) Hari lebaran, merupakan ajang silaturahmi dan mereka melakukan tradisi 'saling berkunjung' ke rumah rumah, seperti di Indonesia.

Oh ya, dalam hal bertamu, ada perbedaan mencolok antara kebudayaan Asia dan Eropa. di Asia, tepatnya di Indonesia, ketika kita mau sekedar mampir atau main, silahkan saja, monggo tanpa harus konfirmasi dulu, kita akan senang kedatangan tamu. Tetapi di Eropa, walaupun hanya untuk main saja, kita harus konfirmasi terlebih dahulu, apakah kita diijinkan untuk main ke rumah atau tidak, dan mereka pun akan merasa 'biasa saja' ketika mereka bilang, oh maaf, hari ini kita gak bisa diganggu dulu, mungkin besok ya, telpon aja dulu ya, dan ingat orang bule harus serba 'komplit' lengkap dengan penyebutan jam berapa kita akan datang, dan mereka tidak akan lagi 'respek' kepada kita, ketika kita telat dari yang dijanjikannya, padahal hanya untuk main saja ke rumahnya. Terkadang saya jadi suka malas berkunjung ke teman teman yang 'saklek' seperti itu.

Ingat di kampung ya, terutama di Cianjur, orang orang masih menganggap bahwa 'tamu' itu membawa rezeki dan berkah, mereka akan bahagia sekali ketika kedatangan tamu, dan mengeluarkan serta mengorbankan apa yang mereka punya. Termasuk sahabat saya di Athena ini mempunyai kepercayaan tersebut, sampai saya dibuatnya malu dan tidak bisa berkutik karena kebaikannya (Semoga kebaikanmu selama ini dibalas berlipat lipat olehNya). Tetapi ingat, waktu bertamu itu maksimal 3 hari 3 malam ya, selain itu kamu sudah jadi keluarganya, artinya bukan raja dan ratu lagi yang harus diladeni semuanya. Itulah ajaran agama kami.

Puasa di tengah terik matahari sudah biasaaa..

Kalau sudah niat, semuanya akan terasa ringan, termasuk puasa pada musim panas tahun ini. Termasuk sahabat sahabat cilik saya disini, mereka berpuasa sampai penuh, dan mereka dengan tidak mengeluh tetap semangat menjalaninya. selepasnya Ramadhan, menjadi terasa sekali aura lebarannya, karena kita benar benar telah 'memenangkan' perang dengan hawa nafsu selama sebulan lamanya. Oleh karena itu anak anak yang berpuasa tersebut, tak jarang orang tua mereka benar benar appreciate sekali atas kekuatan, kesabaran mereka selama bulan Ramadhan. Tak salah, sahabat sahabat cilik saya pun yang berusaha 10 dan 11 tahun yang tamat puasanya selama satu bulan penuh dihadiahi Tablet dan Handphone yang bermerek dan bagus sekali, kita menyaksikannya 'gigit jari' saja pemirsa, hehe..

[caption id="attachment_321581" align="aligncenter" width="490" caption="Jagoan kita -Putri dan Kiki- ketika dibelikan hadiah oleh Bunda Beda, di salah satu Mall di Athena."]

1409365455786296302
1409365455786296302
[/caption]

Masyarakat Yunani

Masyarakat Yunani sendiri tidak merayakan Idul Fitri atau menjalankan puasa, karena mereka beragama kristen ortodox dengan sebutan Papas untuk ulama setempat,berpakaian khusus, warna hitam dan sedikit beda dengan ulama ulama kristen yang pernah saya lihat. ada sebagian masyarakat Indonesia yang bekerja disana menikah dengan orang Yunani asli, dan menetap disana, sebagian mereka berpindah agama menjadi muslim. Jadi tidak ada suasana Ramadhan atau lebaran disana, kecuali di lingkungan wisma duta RI dimana seluruh masyarakat Indonesia dan sebagian orang Yunani merayakannya.

-Akhir Juli 2014-

better late than never.. berlanjut ke Menengok tempat tempat wisata di Yunani -Part 3-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun