Mohon tunggu...
Sifana Nur Khairani
Sifana Nur Khairani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

Active student majoring in psychology.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencapai Ketenangan Jiwa

6 Juli 2022   19:59 Diperbarui: 6 Juli 2022   20:17 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan cara ini, apa pun yang dilakukan, terutama dalam moral. Islam mengajarkan perlunya keseimbangan antara dunia dan akhirat dalam arti bahwa baik dunia maupun akhirat harus berjuang secara setara. 

Untuk menyeimbangkan hidup Anda, Anda perlu memperhatikan tidak hanya kebutuhan lahiriyah (jasad) tetapi juga kebutuhan rohaniyah (spiritual). Sebagai seorang muslim yang memenuhi kebutuhan spiritualnya dalam berbagai cara, termasuk ibadah.

Hubungan dengan Psikologi:

Darajat menggambarkan bahwa dan orang yang  tenang jiwanya , , dianggap orang sehat secara mental dengan beberapa ciri antara lain:

  • Kesehatan Mental adalah penghindaran gejala gangguan kejiwaan (neurosis) dan gejala psikosis (psikosis) pada orang.
  • Kesehatan Jiwa adalah kemampuan dari menjadi , menyesuaikan dengan diri sendiri, orang lain, dan masyarakat serta lingkungan tempat ia tinggal.
  • Tentang Kesehatan Mental adalah Pengetahuan, dan Tindakan , menggunakan semua peluang dan kemungkinan potensi, bakat, dan pembawaan sebanyak mungkin, sehingga membawa kebahagiaan diri dari orang lain
  • Tujuannya adalah untuk membuat orang lain bahagia. Jadi kesehatan mental, fungsi, jiwa, dan memiliki kemampuan, menghadapi masalah, menghadapinya, untuk  melahirkan  ketenangan  jiwa  dan  kebahagiaan  pada  dirinya (Darajat, 1991)

Sejalan dengan itu, maka  ketenangan jiwa sendiri tidak terlepas dari janji Allah SWT.

Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ

28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.

Oleh karena itu, Al-Qur'an memberikan petunjuk kepada umat manusia dan memberikan solusi untuk berbagai masalah yang dihadapi oleh orang yang berbeda termasuk kondisi psikologis . Termasuk   tuntunan   islam   agar   manusia   merasakan ketenangan hati dan kedamaian maka diperintahkan untuk mengingatkan kita kepada Allah SWT.

Dzikir adalah jalan pikiran untuk mendekati Allah SWT untuk menemukan ketenangan dan kedamaian di dunia dan kehidupan setelahnya (akhirat). Dzikir juga merupakan teknik untuk mengembangkan keyakinan (iman) yang menambah nilai positif bagi kehidupan. Seperti halnya Dzikir yang dilakukan dengan rasa syukur, menanamkan jiwa yang tentram dan damai, Dzikir merasakan kedamaian dalam jiwanya dan selalu sesuai akan ajaran yang dibawa Rasulullah SAW.

Menurut Al-Ghazali, pemahaman linguistik tentang ingatan dapat diingat, tetapi dalam istilah , atau usaha, sebenarnya adalah gagasan, pikiran dan perhatian orang dewa . Dan . Dzikir ini bertujuan untuk mengubah seluruh karakter manusia, menarik perhatian utama dari dunia yang sudah dicintai ke dunia yang sama sekali tidak dikenal (akhirat).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun