Perenialisme berasal dari kata parenial yang berarti abadi atau kekal atau besifat lestari.Â
Perenialisme muncul atau berkembang sebgai reaksi atau solusi yang diajukan atas terjadinya suatu keadaan yang mereka sebut sebagai krisis kebudayaan dalam masyarakat modern.Â
Perenialisme merupakan suatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad ke-20. Â
Menurut perenialisme ilmu pengetahuan merupakan filsafat yang tertinggi, karena dengan ilmu pengetahuanlah seseorang dapat berfikir secara induktif. Jadi dengan berfikir maka kebenaran itu akan dapat dihasilkan.
Baca juga : Filsafat sebagai Way of Life
#Tokoh dalam aliran perenialisme
1. Plato
Dalam pandangan plato, manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan dan nilai moral, melainkan bagaimana menentukan semuanya itu dengan menggunakan akal dan rasio, semuanya itu dapat ditemukan kembali oleh manusia.
2. Aritoletes
Aristhoteles mengambil cara berfikir rasional empiris realitas. Ia mengajarkan cara berfikir atas prinsip realitas yang lebih dekat dengan alam kehidupan manusia sehari-hari.Â
Baca juga : Filsafat Keindahan Kant, Hegel, Adorno
Menurut aristhotales manusia adalah makhluk materi dan rohani sekaligus. Sebagai materi, ia menyadari bahwa manusia dalam hidupnya dalam kondisi alam materi dan social.
#Konsep dasar
Belajar menurut perenealisme adalah latihan mental dan disiplin jiwa
Menurut ahli perenialisme ciri-ciri asas semula jadi manusia berbentuk sejagat dan tidak berubah-ubah
Antara ciri-ciri tersebut ialah rasionaliti dan amat penting disemai dalam diri setiap orang
Menurut para perenialis pendidikan adalah persiapan untuk hidup
Baca juga : Filsafat Ketuhanan Dihadapkan pada Pemahaman Kebertuhanan dalam Teologi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H