Mohon tunggu...
Sifak UlQulub
Sifak UlQulub Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Asal-usul Kata Aliran Murji'ah

26 September 2018   23:26 Diperbarui: 26 September 2018   23:32 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Teori lain mengatakan bahwa gagasan irja, yang merupakan basis doktrin murji'ah. Muncul pertama kali sebagai gerakan politik yang di perlihatkan oleh cucu Ali bin Abi Thalib. Al-Hasan bin Muhammad Al-Hanafiyah, sekitar tahun 695. Penggagas teori ini menceritakan bahwa 20 tahun setelah meninggalnya Muawiyah, pada tahun 680, dunia islam dikoyak oleh pertikaian sipil, yaitu Al-Mukhtar membawa paham Syi'ah ke Kufah dari tahun 685-687. Teori lain menceritakan bahwa ketika terjadi perseteruan antara Ali dan Muawiyah, dilakukan tahkim (arbitrase) atas usulan Amr bin Ash, seorang kaki tangan Muawiyah.Kelompok Ali terpecah menjadi dua kubu, yang pro dan yang kontra.Kelompok kontra yang akhirnya menyatakan keluar dari Ali, yakni kubu khawarij.Mereka memandang bahwa tahkim bertentangan dengan Al-Qur'an, dalam pengertian, tidak bertahkim berdasarkan hukum Allah. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa melakukan tahkim itu dosa besar, dan pelakunya dapat dihukumi kafir, sama seperti perbuatan dosa besar lain, seperti zina, riba, membunuh tanpa alasan yang benar durhaka kepada orang tua, serta memfitnah wanita baik-baik. Pendapat ini ditentang sekelompok sahabat yang kemudian di sebut murji'ah. Yang mengatakan bahwa pembuat dosa besar tetap mukmin, tidak kafir, sementara dosanya diserahkan kepada Allah. [2]

Daftar pustaka

1.http://wardahcheche.blogspot.com/2014/01/aliran-murjiah.html

2.Abdul Rozak, Rohison Anwar, Ilmu Kalam,Cet. III, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012),hlm.68-70

3. http://kingilmu.blogspot.com/2015/09/sejarah-murjiah-ajaran-pokok-murjiah.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun