Mohon tunggu...
Sifa Alfadila
Sifa Alfadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

hobi saya menonton film dan membahas plot yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Diri: Cara Pandang Siswa SMA dengan Konsep Diri Positif dan Negatif menurut Teori Hurlock

19 Desember 2024   21:51 Diperbarui: 19 Desember 2024   22:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain mendapatkan nilai rendah di mata pelajaran matematika, narasumber rasa tidak ada situasi yang membuatnya sedih, kecewa, atau frustasi. Pada saat mendapatkan nilai rendah di SMA sangat membuatnya frustasi, karena pada saat dirinya SD dan SMP, ia berpikir matematika adalah pelajaran yang mudah. Namun ternyata pada saat SMA, materinya semakin sulit. Karena itu ia merasa sangat khawatir tidak bisa mengejar teman-teman yang lain. Karena ia juga takut akan ekspektasi orang tua dan orang sekitar tentang nilai.

Narasumber merasa pada saat SMA, dirinya tidak memiliki peningkatan. Baginya, di sekolah seperti selalu melakukan hal yang sama. Belajar hanya ketika mau ulangan, tidak pernah melakukan evaluasi setelah sepulang sekolah. Jadi ia berpikiran mungkin itu yang menyebabkan nilainya rendah. Faktor lain mungkin ada di lingkungan sekitar, ia merasa tidak nyaman belajar saat ada suara ramai. Di rumahnya ternyata suasananya selalu ramai. Dirinya pernah ingin memulai belajar sehari-hari, namun tidak bisa karena suasanya tidak enak. Mungkin ia akan mencoba mencari tempat belajar yang tenang seperti di perpustakaan.

Karena merasa kurang percaya pada diri sendiri, pasti jika ingin melakukan sesuatu selalu ada keraguan. Memang narasumber berkata bahwa dirinya selalu ragu ketika mencoba sesuatu. Pada saat memulai sesuatu, dirinya selalu ragu pada hasil yang akan didapatkan. Ia selalu insecure dan berpikiran jelek padahal belum dicoba. Biasanya yang membuatnya ragu adalah pada apa yang akan didapatkan nantinya. Sebelum mencoba, ia selalu berpikir tidak cukup baik dalam melakukan segala hal. Jadi ia selalu ragu untuk melakukannya dan lebih memilih tidak sama sekali.

Dikarenakan nilainya terbilang rendah, saya penasaran apakah ada hal yang membuatnya jenuh pada saat belajar. Narasumber tidak sering merasakan jenuh pada saat belajar. Namun pada saat-saat tertentu saja, seperti ketika ada mata pelajaran yang jam nya lama. Saat seperti itu, mendengar guru ceramah membuatnya sedikit bosan dan jenuh. Pada saat belajar mandiri, ia terkadang juga merasakan kejenuhan jika lama-lama belajar. Alasannya adalah mungkin ia tidak suka belajar atau tidak mencari suasana baru yang menyenangkan untuk belajar.

Dari jawaban wawancara dengan narasumber, saya melihat bahwa ia memiliki rasa kurang percaya pada dirinya sendiri. Ada satu pengalaman buruk yang dialami yaitu mendapatkan nilai rendah pada ulangan matematika. Kurang percaya diri pada satu mata pelajaran, namun dirinya masih memiliki harapan di mata pelajaran lain. Dan juga narasumber terkadang masih memandang dirinya negatif, yaitu selalu ragu jika akan melakukan sesuatu dan mencemaskan haisl yang didapat. Narasumber memiliki konsep diri yang positif pada saat melakukan hal-hal yang disenangi dan tidak perduli pada omongan orang di sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun