Mohon tunggu...
Sifa Alfadila
Sifa Alfadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

hobi saya menonton film dan membahas plot yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tipologi Belajar dan Faktor Perbedaan Individual pada Peserta Didik

7 November 2024   20:37 Diperbarui: 7 November 2024   20:55 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tipologi Belajar

            Tipologi belajar ini biasa juga disebut dengan tipe gaya belajar siswa. Setiap individu pasti memiliki gaya belajar yang berbeda-beda sesuai dengan kenyamanan masing-masing pada saat belajar. Tipologi belajar ini selain berfungsi sebagai acuan bagi peserta didik itu sendiri,  tipologi belajar juga berfungsi bagi pendidik sebagai panduan untuk menyesuaikan metode pembelajaran yang dibutuhkan oleh kebutuhan siswa yang berbeda-beda sesuai dengan gaya belajarnya. Dengan begitu, penting bagi kita untuk mengetahui apa jenis tipologi yang kita miliki, agar kita mempunyai metode belajar yang paling efektif, sehingga pendidik juga bisa menyesuaikan kebutuhan belajar siswanya.

            Beberapa jenis tipologi belajar atau tipe belajar siswa yang umum dikenal itu adalah:

  • Auditori

Siswa dengan gaya belajar auditori lebih efektif dalam menangkap informasi melalui pendengaran. Siswa dengan tipe belajar auditori lebih mudah mengingat informasi ataupun pelajaran dengan mendengarkan seseorang, seperti dengan bentuk penjelasan lisan atau berbentuk diskusi. Gaya belajar ini sangat terbantu dengan adanya suara yang berintonasi seperti bercerita.

  • Visual

Siswa dengan gaya belajar visual lebih mudah memahami materi yang disajikan secara visual. Siswa dengan tipe belajar ini sangat mengandalkan indera penglihatan. Pemahamannya lebih cepat mudah dengan adanya bukti konkret secara visual, mereka lebih cepat menangkap informasi melalui gambar, diagram, atau grafik, dan terbantu dengan media seperti papan tulis. Ketika guru menjelaskan, siswa ini lebih memperhatikan ekspresi dan gerakan yang dilakukan guru. Siswa dengan tipe belajar visual lebih sering menggunakan catatan, diagram, atau mind map untuk mendukung pemahaman mereka.

  • Kinestetik

Siswa dengan gaya belajar kinestetik paling baik melalui aktivitas fisik atau praktik langsung. Siswa dengan tipe belajar kinestik lebih cepat paham ketika belajar dengan cara bergerak atau mencoba sesuatu sendiri, misalnya melalui simulasi atau eksperimen. Siswa ini sering merasa kesulitan bila harus belajar hanya dengan duduk diam dan mendengarkan penjelasan.

            Jadi, dengan adanya pengelompokkan jenis gaya belajar siswa seperti yang dijelaskan di atas, siswa bisa menyesuaikan gaya belajar yang dirasa bisa dengan nyaman dilakukan pada saat melakukan pembelajaran. Sebagai pendidik, harus menyiapkan berbagai macam metode pembelajaran untuk kebutuhan siswa-siswa yang berbeda tiap individunya. Jangan sampai, hanya menggunakan salah satu tipologi belajar yang ada, hal itu menyebabkan tipologi belajar siswa yang dimiliki siswa lain tidak terpenuhi kebutuhan belajarnya.

Faktor Perbedaan Individual pada Peserta Didik

            Perbedaan individual peserta didik adalah perbedaan kemampuan dan karakteristik yang dimiliki setiap siswa, seperti kemampuan belajar, gaya belajar, minat, latar belakang budaya, dan kebutuhan khusus. Perbedaan ini merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya perbedaan, sebagai pendidik perlu mengetahui perbedaan-perbedaan yang ada pada tiap individu peserta didik.

Faktor adanya perbedaan individual pada peserta didik dapat melalui banyak hal, yaitu:

  • Perbedaan Fisik

Perbedaan fisik dalam setiap individu memiliki dampak yang signifikan pada proses belajar mereka. Individu memiliki variasi dalam sistem saraf, indra, dan kondisi kesehatan fisik mereka. Contoh, seorang individu dengan gangguan pendengaran mungkin memerlukan bantuan khusus atau strategi belajar yang berbeda untuk memahami materi secara efektif. Selain itu, faktor genetik dan kondisi kesehatan mental juga dapat memengaruhi kemampuan belajar.

  • Perbedaan Intelegensi

Intelegensi adalah kapasitas kognitif individu untuk memproses informasi, memecahkan masalah, dan memahami konsep. Setiap individu memiliki tingkat intelegensi yang berbeda. Beberapa orang mungkin memiliki tingkat intelegensi yang lebih tinggi, yang memungkinkan mereka untuk dengan cepat memahami dan menguasai materi pelajaran, sementara yang lain mungkin memiliki tingkat intelegensi yang lebih rendah, yang memerlukan lebih banyak waktu dan upaya untuk mencapai pemahaman yang sama.

  • Perbedaan Kepribadian

Kepribadian mencakup berbagai aspek seperti ekstrovert yang cenderung memiliki sifat-sifat sosial dan berani, introvert yang cenderung pemalu, neurotisisme yang memiliki tingkat emosi yang tinggi, ketenangan, dan sebagainya. Individu dengan kepribadian ekstrovert lebih nyaman dalam situasi sosial dan berinteraksi dengan baik dalam kelompok belajar. Sedangkan individu yang introvert mungkin memerlukan lebih banyak waktu sendiri atau lingkungan yang tenang untuk belajar efektif. Faktor neurotisisme dapat memengaruhi tingkat stres dan kecemasan dalam belajar, yang juga memainkan peran dalam kinerja belajar. Perbedaan kepribadian juga memengaruhi preferensi belajar individu. Seperti contoh, ada orang yang ketika belajar lebih suka tenang, tidak berisik, karena lebih nyaman dan tidak merasa terganggu. Beberapa orang ada yang lebih memilih ditemani musik, ataupun dengan mendengar orang ngobrol karena dengan itu jadi merasa tidak sendirian.

  • Perbedaan Gaya Belajar dan Berpikir

Gaya berpikir merujuk pada cara individu memproses informasi, membuat asosiasi, dan memecahkan masalah. Beberapa individu mungkin memiliki gaya berpikir yang lebih analitis, dengan penekanan pada pemecahan masalah dan pemahaman rinci, sementara yang lain mungkin lebih holistik, fokus pada gambaran besar dan konsep-konsep umum. Perbedaan ini dapat mempengaruhi preferensi dalam metode belajar dan pemahaman terhadap materi pelajaran

           Jadi, penting bagi pendidik untuk mengakui perbedaan kepribadian dalam kelas dan mencoba menyediakan beragam pendekatan pembelajaran yang memungkinkan setiap individu untuk merasa nyaman dan sukses dalam proses belajar.  Dengan memahami perbedaan kepribadian, pendidik dapat membantu setiap individu mencapai potensi belajar mereka dengan lebih baik. Perbedaan individu juga berpengaruh pada tipologi belajar siswa, dikarenakan tiap individu memiliki gaya belajar mereka sendiri sesuai dengan kepribadian yang dimiliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun