Desa merupakan salah satu level terkecil dari pemerintahan di Indonesia yang memiliki kewajiban untuk memberikan informasi kepada masyarakat atau warga desa terhadap kegiatan dan eksistensi desa. Kepala Seksi Pelayanan yang bertugas sebagai admin desa bertanggung jawab atas segala informasi yang diberikan kepada warga desa dalam meningkatkan eksistensi desa, admin membutuhkan media untuk menyampaikan informasi kepada khalayak.
Dewasa ini penyebaran informasi dan komunikasi dalam Web 2.0 semakin mudah dan efektif, sehingga mulai bermunculan berbagai macam platform media sosial. Media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu. Paramitha (2011) menjabarkan terdapat tiga proses dasar dalam pengelolaan media sosial yaitu proses perencanaan, proses aktivasi dan proses optimalisasi.
Manfaat media sosial bagi pengembangan desa:
- Media KomunikasI : Manfaat yang paling utama dari media sosial adalah sebagai media komunikasi. Dalam pemerintahan baik pusat maupun daerah jarang sekali interaksi antara pemangku jabatan dengan rakyatnya. Namun dengan adanya media sosial masyarakat dapat berinteraksi langsung dengan para pejabat dengan menggunakan akun twitter, facebook, instagram dan lain-lain. Interaksi tersebut dapat oleh masyarakat dan perangkat desa tanpa mengenal waktu dan tempat.
- Media Informasi : Dengan memanfaatkan media sosial, desa dapat memberikan informasi dengan cepat kepada masyarakat. Selain mendapat informasi, masyarakat dapat memberikan informasi tentang desa sehingga disini melibatkan masyarakat serta pemerintahan desa secara aktif, dalam rangka mempercepat pembangunan dan keterbukaan informasi publik.
- Media Publikasi Desa : Media sosial juga sebagai sarana publikasi tentang profil, potensi, pengumuman, program-program serta foto-foto kegiatan desa yang dapat diakses tidak hanya oleh warga setempat maupun Indonesia tetapi juga seluruh dunia.
Berdasarkan hasil wawancara bersama aparatur desa di Desa Bojong, tergambarkan bahwa kondisi Desa Bojong Kecamatan Cikembar pada saat ini belum sepenuhnya menerapakan sistem digital terutama dalam menyebarkan informasi desa yaitu hanya dengan menempelkan informasi di mading informasi dan menyebarkan informasi melalui WhatsApp Grup (WAG) yang hanya terdiri dari beberapa orang secara terbatas untuk diketahui oleh semua warga. Maka dari itu, penulis berkoordinasi dengan Kasie Pelayanan sebagai upaya memaksimalkan media sosial dengan cara mengaktivasi media sosial untuk menunjukkan eksistensi desa dalam bentuk informasi dan edukasi kepada masyarakat luas yang aktivasinya di fokuskan pada platform instagram @pemdesbojong_sukabumi.
Aktivasi media sosial meliputi keseluruhan kegiatan mulai dari perencanaan, aktivasi dan pengawasan, hingga optimalisasi. Proses perencanaan yang dilakukan dengan rapat khusus bertujuan untuk menyebarkan informasi terkait Desa Bojong agar lebih dikenal masyarakat. Dari hasil rapat khusus yang dilakukan, admin Desa Bojong melakukan pemilahan terhadap kegiatan desa dan konten yang akan dimunculkan dalam akun media sosial. Setelah itu Desa Bojong melakukan Agenda setting terhadap rancangan feeds yang akan diunggah dengan melihat atau monitoring issue dan trend yang sedang berkembang di kalangan masyarakat terutama di internet. Dari issue ini, akan digunakan oleh admin Desa Bojong untuk meningkatkan public awareness sehingga publik digiring untuk mengikuti agenda setting yang telah dibentuk sedemikian rupa oleh admin Desa Bojong.
Agenda setting dalam media sosial bertujuan agar apa yang dianggap penting oleh media dianggap penting juga oleh audience. Salah satu contoh agenda setting yang diunggah Pemerintahan Desa Bojong adalah pentingnya melakukan vaksinasi, pengembangan UMKM Desa, pengoptimalan tempat wisata dan peran kader posyandu. Kedua adalah konten insidental, konten insidental adalah konten yang diunggah pada waktu tertentu saja. Salah satu konten insidental yang diunggah Pemerintahan Desa Bojong adalah Perayaan 1 muharam Desa Bojong dan Sosialisasi Digitalisasi UMKM Desa Bojong Dengan Bank BJB dan Blibli. Target diunggahnya konten tersebut agar meyakinkan masyarakat bahwa Desa Bojong sudah bekerja sama dengan bank BUMD dan e-commerce dimana hasil produk yang diproduksi oleh UMKM Desa Bojong dapat dipasarkan melalui online dan mampu bersaing dengan produk lain.
Aktivasi dan pengawasan dilakukan setelah proses perencanaan yang sesuai dengan target audience dan merupakan praktik pelaksanaan dari pemanfaatan media sosial. Penulis memilih platform Instragram sebagai fokus aktivasinya karena 79% masyarakat Indonesia aktif menggunakan Instagram juga dianggap sebagai sebuah platform yang fleksibel karena kemudahan dalam berinteraksi dengan audience serta Instagram dipilih karena telah tersedia sistem analisis dari perkembangan akun media sosial yang dapat dipantau dan diakses langsung oleh admin. Media sosial Instagram Desa Bojong pertama kali dibuat pada tahun 2022, maka dari itu admin belum sepenuhnya melakukan aktivasi. Namun setelah dilakukan aktivasi, terbukti jumlah followers di platform media sosial Instagram naik drastis.
Optimalisasi merupakan sebuah proses evaluasi konten dan identifikasi dari postingan yang diunggah oleh admin yaitu dengan cara terus melakukan monitoring issue. Proses evaluasi rutin dilakukan setiap akhir bulan oleh admin Desa Bojong. Adapun proses evaluasi ini dijadikan admin dalam mengembangkan konten-konten yang lebih baik kedepannya. Admin Desa Bojong memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia pada Instagram dengan maksimal, salah satu fitur yang paling diandalkan yaitu insight dimana fitur tersebut dapat langsung terlihat pada setiap postingan 'feeds' yang dimana hal ini sangat membantu pada proses evaluasi konten yang dilakukan humas pada setiap akhir bulan. Fitur lainnya seperti Instagram Highlight juga dimanfaatkan untuk memunculkan rangkuman Instagram story yang hanya bertahan selama 24 jam saja, dimana pada fitur highlight ini audience dapat melihat story tersebut tanpa ditentukan waktu.
