Mohon tunggu...
si eSHa
si eSHa Mohon Tunggu... Pengacara -

Ketika fakta memihak kepada Anda, berdebatlah dengan fakta. Ketika hukum ada di pihak Anda, bertahanlah dengan hukum. Ketika Anda tidak punya dua-duanya, berteriaklah

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menunggu “Kambing Bedak” dari PDIP

2 Agustus 2016   16:21 Diperbarui: 2 Agustus 2016   20:37 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandiaga Uno daftar PDIP (Sumber: anekainfounik.com)

Tidak terasa 2017 mendatang akan segera dilaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta, tentu jadwal resmi akan ditentukan oleh KPU Republik Indonesia.

Namun sudah banyak yang menyatakan diri ingin menjadi Gubernur maupun Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ahok selaku petahana sudah mendapat dukungan dan menyatakan diri maju lewat jalur partai, yaitu Partai NasDem, Hanura dan Golkar. Dari ketiga partai tersebut, sudah memiliki 24 kursi dari 106 Kursi DPRD DKI Jakarta Dimana NasDem 5 Kursi, Hanura 10 Kursi dan Golkar 9 Kursi, sudah lebih 20% dari jumlah kursi yang disyaratkan.

Paling terbaru adalah, Sandiaga Uno yang dulu mendaftar ke beberapa partai seperti PKB, PDIP dan PPP akhirnya dinyatakan oleh Gerindra sebagai calon Gubernur dari partai mereka mengalahkan mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra yang juga mantan menteri. Uno juga mengklaim bahwa selain Gerindra, ada PKS yang sudah menyatakan dukungan kepada dirinya. Jika hal ini benar, maka Uno sudah bisa maju dengan dukungan 26 Kursi, yaitu Gerindra 15 Kursi dan PKS 11 Kursi.

Sebagai informasi, PDIP adalah partai yang memili 28 Kursi di DPRD DKI Jakarta, yang artinya tanpa koalisipun PDIP bisa mengajukan Calon Gubernur. Untuk mengajukan calon, PDIP mengatakan memiliki mekanisme tersendiri melakukan pendaftaran dari luar kader atau mengambil dari kader tersendiri.

PDIP telah melakukan penjaringan untuk maju, dan melakukan seleksi “terbuka”. Berikut adalah daftar yang sudah pernah mendaftar ke PDIP

Daftar nama calon gubernur :
 1. Yusril Izha Mahendra
 2. Hasnaeni Moein
 3. Riza Vilano Satria Putra
 4. Teguh Santosa
 5. Hasniati
 6. Idris Khalid Amir
 7. Margono
 8. Sugiman
 9. Mahfud Djaelani
 10. S Azhari
 11. Edysa Girsang
 12. HM Tahir Mahmud
 13. H Dedi Irianto, SH
 14. H Icu Zulkafril P
 15. Farhat Abbas
 16. Gusjoy S
 17. M Idrus
 18. Pitrimawati

 Daftar Nama Calon Wagub :
 1. Abdul Rani Rasyid
 2. Harun Al Rasyid
 3. Riyadi
 4. Firdaus Djaelani
 5. Beny Mokalu
 6. Marco Kusumawijaya.
 7. Suprapto
 8. H Adek Efril Manurung
 9. H Pardi
 10. Syarief Syeh Abubakar
 11. Zainal Arifin
 12. Audy IZ Tambunan
 13. Sukimin
 14. Akhmad Syakhroza
 15. Tohir Abdulkadir
 16. Kaspudin Noor
 17. Bambang Sungkono

 Daftar nama yang mencalonkan jadi gubernur atau wakil gubernur :
 1. Abraham Lunggana atau Lulung
 2. Sandiaga Uno
 3. Luluk Nurhamidah

Dari daftar nama tersebut maupun dari kader partai PDIP sendiri belum ada yang diajukan oleh PDIP sebagai calon. Sehingga banyak spekulasi dari luar bahwa PDIP tidak percaya diri dengan apa yang sudah mereka lakukan untuk “menyaingi” Ahok. Namun belum habis waktu, kita tunggu saja apakah PDIP menepati mekanisme mereka dengan memilih dari yang sudah daftar atau kader sendiri atau malah memilih orang lain selain daripada itu.

Kader PDIP Masinton Pasaribu (Sumber: Kompas.com)
Kader PDIP Masinton Pasaribu (Sumber: Kompas.com)
Kader PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu sesumbar, partai berlambang banteng moncong putih itu mampu mengalahkan Ahok di Pilgub DKI Jakarta. "Meski kambing dibedaki sekalipun, kami usung pasti menang. Apalagi lawannya cuma Ahok," kata Masinton saat mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Pekanbaru, Senin, 1 Agustus 2016.

Pernyataan Masinton ini merupakan, kepercayaan diri yang sangat tinggi dari seorang kader PDIP. Jadi tinggal menunggu saja siapa “Kambing Diberi Bedak” oleh PDIP yang akan maju melawan ahok.

Apakah “Kambing Diberi Bedak” benar-benar bisa mengalahkan Ahok atau bisa saja PDIP malah kembali mendukung Ahok, dan melupakan “Kambing Diberi Bedak”. (SH)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun