Mohon tunggu...
si eSHa
si eSHa Mohon Tunggu... Pengacara -

Ketika fakta memihak kepada Anda, berdebatlah dengan fakta. Ketika hukum ada di pihak Anda, bertahanlah dengan hukum. Ketika Anda tidak punya dua-duanya, berteriaklah

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kegagalan Messi dan Biglia, Kemenangan bagi Chile

27 Juni 2016   14:00 Diperbarui: 27 Juni 2016   14:11 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Messi (sumber: kompas.com)

Pertandingan laga puncak Copa America 2016 yang digelar di Metlife Stadium hari Senin 27 Juni 2016 berlangsung dengan sampai adu penalti. Baik tim Argentina maupun Chile tidak bisa mencetak gol selama 120 menit.

Dari segi penguasaan bola, Argentina memang kalah dari Chile yakni 46% berbanding 54% akan tetapi Argentina lebih agresif dengan membuat 18 attempts dimana 3 on goal sedangkan Chile Cuma 4 attempts dimana 2 on goal.

Pada awal babak sebenarnya sudah terlihat tekanan yang diberikan oleh Argentina yang langsung membuat peluang dari tendangan Ever Banega dari jarak Jauh dan permainan Chile pun tidak bisa berkembang karena tekanan tersebut.

Sebenarnya Argentina telah memiliki peluang bagus, pada menit 21 Gonzalo Higuain memperoleh peluang head to head dengan penjaga gawang Chile namun tendangan Higuain masih melebar dari tiang gawang.

Permainan pun semakin keras, pertandingan yang dipimpin oleh Heber Lopes asal Brazil mengeluarkan sampai lima kartu kuning salah satunya Messi yang dianggap melakukan diving di kotak penalti Chile serta dua kartu merah pada babak pertama. Marcelo Diaz bek Chile diusir lebih dahulu karena telah dua kali mendapat kartu kuning, berikutnya giliran Marcos Rojo dari kesebelasan Argentina yang diusir setelah 14 menit keluarnya Diaz.

Pada babak kedua Argentina masih mendominasi pertandingan dan Lionel Messi memperoleh kesempatan untuk melakukan tendangan bebas, namun kapten Argentina tersebut hanya mengumpan ke kotak penalty dan terjadilah kemelut dan Higuain lagi-lagi memperoleh kesempatan menendang namun melambung di atas gawang.

Mungkin Higuain dianggap “faktor sial” bagi tim Tango sehingga dia diganti dengan Aguero. Namun sama dengan Higuain, Aguero memiliki kesempatan untuk menendang dari ruang kosong, tapi tendangannya masih melambung di atas mistar gawang.

Walaupun demikian Chile bukan tidak memiliki peluang, Eduardo Vargas pada awal babak tambahan pertama mendapat umpan bagus dan dia sebenarnya tidak dikawal ketat. Tapi kesempatan bagus itu mampu dimentahkan oleh Romero penjaga gawang Argentina.

Permainan 120 menit pun berakhir dengan skor kaca mata sehingga harus dilanjutkan dengan adu penalti. Kesempatan pertama diberikan kepada Chile dengan susunan:

  • Vidal, Gagal;
  • Messi, Gagal;
  • Castillo, Masuk;
  • Mascherano, Masuk;
  • Aranguiz, Masuk;
  • Aguero, Masuk;
  • Beausejour, Masuk;
  • Biglia, Gagal,
  • Silva, Masuk

Dalam drama adu penalti itu, Chile keluar sebagai pemenang dengan kedudukan 4-2, sekaligus merebut trofi juara Copa America Centenario 2016 di Copa America special 100 tahun mengulang kemenangan 2015

Kemenangan Chile ini membuat Argentina harus memperpanjang 23 tahun puasa gelar turnamen besar setelah terakhir jadi juara Copa America 1993 dan tiga kali gagal di Final pertandingan besar secara berturut-turut, Piala dunia 2014, Copa America 2015, dan Copa America Centenario 2016.

KEGAGALAN MESSI DAN BIGLIA KEMENANGAN BAGI CHILE(SH)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun