Mohon tunggu...
Sidta Putrirachman Danipratiwi
Sidta Putrirachman Danipratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Prevent Food Contaminant

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pencegahan Kontaminasi Makanan di Masa Pandemi Covid-19

25 November 2021   07:21 Diperbarui: 25 November 2021   07:22 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekar Ayu Larasati, Dedin Finatsiyatull Rosida, Rangga Kurnia Putra, Zharotul Chumairo, Sidta Putrirachman D.

Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik

UPN "Veteran" Jawa Timur

Jl. Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya

Corresponding author : dedinbahrudin@gmail.com

Makanan sangat berkontribusi pada kesejahteraan manusia dan merupakan sumber utama kecemasan, kesenangan, dan stres. Makanan dianggap aman dan higienis jika tidak ada bahan berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan. Penyakit ini disebut penyakit bawaan makanan dan disebabkan oleh mikroorganisme berbahaya dan/atau bahan kimia beracun. Makanan dan minuman dapat terkontaminasi, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Kontaminasi makanan, baik dari asal mikrobiologis atau kimia, menjadi perhatian utama bagi konsumen. Sebagian besar penyakit bawaan makanan dapat dicegah dengan penanganan makanan yang tepat.

Kontaminasi makanan secara umum didefinisikan sebagai makanan yang rusak atau tercemar karena mengandung mikroorganisme, seperti bakteri atau parasit, atau zat beracun yang membuatnya tidak layak untuk dikonsumsi. Kontaminan makanan dapat bersifat biologis, kimia, atau fisik. The Worls Health Organization (WHO) telah mengakui kontaminasi makanan sebagai tantangan global dalam beberapa dokumen dan laporan. Faktanya, sebagian besar orang mengalami penyakit bawaan makanan atau penyakit bawaan air di beberapa titik dalam kehidupan mereka di seluruh dunia. 

Kontaminan makanan adalah zat berbahaya yang secara tidak sengaja ditambahkan ke makanan, yang mungkin bahan kimia dari sumber alami, pencemaran lingkungan, atau terbentuk selama pemrosesan makanan. Macam-macam jenis kontaminasi makanan, berdasarkan sumber kontaminannya dibagi menjadi 3, yaitu :

  1. Kontaminasi Fisik, disebut sebagai bahaya fisik atau benda asing yang secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam produk makanan (pecahan logam dalam daging giling) atau benda yang terjadi secara alami (tulang pada ikan) yang dapat dapat menyebabkan cedera langsung pada konsumen.
  2. Kontaminasi Mikrobiologis, terjadi ketika bakteri, jamur, atau mikroorganisme berbahaya lainnya mencemari bahan atau produk pangan yang merupakan penyebab umum keracunan makanan, pembusukan, dan penyakit bawaan makanan.
  3. Kontamniasi Kimia, adalah indikasi yang jelas dari adanya bahan kimia di mana mereka tidak boleh ada dalam jumlah yang konsentrasinya lebih tinggi daripada jumlah yang dianggap aman.

Dalam upaya pencegahan kontaminasi makanan, kuncinya adalah selalu menjaga personal hygiene dan juga sanitasi lingkungan tempat makanan diproses. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencegah kontaminasi makanan adalah :

  • Mencegah Kontaminasi Fisik, yaitu dengan menggunakan alat pelindung diri dalam menjamah makanan (sarung tangan, hairnet, masker, baju khusus memasak, apron), dalam menjamah makanan tidak diperkenankan dalam memakai perhiasan atau aksesoris lainnya, juga dilarang dalam melakukan kegiatan lain (berbicara, batuk, bersin, dsb) selain fokus kepada menjamah makanan. Serta selalu menjaga kebersihan tempat pengolahan pangan, dengan cara menempatkan sampah dan makanan sisa dalam tempat yang memadai dan menjauhkannya dari tempat pengolahan pangan.
  • Mencegah Kontaminasi Mikrobiologis, yaitu dengan melakukan penngujian mikrobiologis, menjaga higiene dan sanitasi baik para pekerja, maupun alat yang diguanakan (bagi para produsen) mulai dari bahan pangan tersebut belum dipanen atau dipotong, saat dipanen atau dipotong, dan sampai selesai pemanenan dan pemotongan. Sebagai konsumen, juga harus selalu menjaga kebersihan tempat pengolahan makanan berserta peralatannya, dan dengan menyimpanan bahan makanan secara benar supaya tidak terjadi kontaminasi silang dan kontaminasi mikroorganisme yang lain.
  • Mencegah Kontaminasi Kimia, dengan racun dan bahan kimia beracun tidak boleh disimpan di dekat produk makanan. Hanya bahan kimia yang diperlukan untuk pembersihan dan sanitasi yang harus disimpan di tempat yang aman dan sama. Pastikan bahwa senyawa pembersih dan sanitasi, persediaan, peralatan, dan peralatan disetujui oleh peraturan. Selalu gunakan peralatan masak dan wadah penyimpanan yang bertaraf pangan.

Telah diketahui bahwa sebagian besar virus bawaan makanan bersifat berbahaya dan menyebabkan efek merugikan pada kesehatan manusia. Virus juga dapat menyebar dari permukaan yang disentuh oleh beberapa orang yang terinfeksi, termasuk makanan atau kemasan makanan sehingga untuk mengelola risiko keamanan pangan dan juga peluang terjadinya kontaminasi pangan, industri pangan harus benar-benar mengikuti Food Safety Management System (FSMS) berdasarkan prinsip Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP).

Industri Pangan harus melakukan beberapa penyesuaian selama Covid-19. Penyesuaian yang dapat dilakukan antara lain Audit Internal, Praktik Hygiene, Fasilitas staff, dan melaksanakan beberapa Pelatihan. Audit Internal meliputi audit kebijakan dan fasilitas kebersihan pribadi harus lebih ditekankan. 

Misalnya adalah adanya audit untuk persetujuan pemasok bahan baku/bahan kemasan karena berkurangnya bahan baku selama pandemic. Praktik hygiene khusus harus dilakukan jika ada karyawan yang terdeteksi COVID-19 di tempat kerja untuk memastikan keselamatan karyawan lain. 

Efektivitas pembersihan dan disinfeksi harus dipantau selama awal dan akhir setiap shift untuk menghindari segala jenis kontaminasi silang. Begitupun fasilitas staff seperti area ganti harus dirancang sedemikian rupa sehingga ada jarak sosial yang efektif dipertahankan pada jam sibuk, terutama selama awal dan akhir shift. Sangat penting bahwa pelatihan diberikan untuk semua karyawan baru yang diambil, yang juga harus mencakup semua praktik prosedur kebersihan.

Selain industri pangan, kita sebagai konsumen juga harus melakukan beberapa penyesuaian untuk menghindari kontaminan. Penyebaran virus COVID-19 di sektor jasa makanan dapat dikendalikan dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan tangan, selalu memperhatikan sanitasi, menjaga jarak sosial. Ini juga akan memastikan persyaratan keamanan pangan dan akan bermanfaat bagi semua individu. 

Langkah-langkah pencegahan, praktik kebersihan, dan tindakan pencegahan keamanan harus diadopsi oleh penjamah makanan atau pemilik bisnis makanan untuk mengurangi risiko penularan COVID-19.

Referensi :

Alum, E. A., Urom, S. M. O. C., & Ben, C. M. A. (2016). Microbiological contamination of food: the mechanisms, impacts and prevention. Int. J. Sci. Technol. Res, 5(3), 65-78.

Ceylan Z, et. al. 2020. Relevance of SARS-CoV-2 in food safety and food hygiene: potential preventive measures, suggestions and nanotechnological approaches. Virus Disc 31(2):154-60.

Djekic. I., et. al. 2011. Quality and food safety issues revealed in certified food companies in three Western Balkans countries. Food Control Journal 22(11): 1736-41.

European Food Safety Authority [EFSA]. 2020. Coronavirus: no evidence that food is a source or transmission route. EFSA: Parma.

Faille, C., Cunault, C., Dubois, T., & Benezech, T. (2018). Hygienic design of food processing lines to mitigate the risk of bacterial food contamination with respect to environmental concerns. Innovative Food Science & Emerging Technologies, 46, 65-73.

Fukuda, K. 2015. Food Safety in a Globalized World. Bull. WHO. 2015;93:212.doi: 10.2471/BLT.15.154831.

Klein, G. 2004. Spread of viruses through the food chain. Dtsch Tierarztl Wochenschr.

Marriott, N. G., Gravani, R. B., & Schilling, M. W. (2006). Principles of food sanitation (Vol. 22). New York: Springer.

Nakat Z. 2021. COVID-19 and the food industry: readiness assessment. Food Control Journal 121:107661

Sadiku, Matthew N. O., Tolulope J. Ashaolu, & Sarhan M. Musa. (2020). Food Contamination: A Primer. International Journal of Advances in Scientific Research and Engineering (IJASRE), ISSN:2454-8006, DOI: 10.31695/IJASRE, 6(3), 01--07.

Stier, R. F. and Odumeru, J. (2001). Growers Beware: Adopt Good Agricultural Practices (GAPs) or Else. Food safety magazine (October -- November). 26 -- 32.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun