Mohon tunggu...
Muhammad Sidqi Irsyadi
Muhammad Sidqi Irsyadi Mohon Tunggu... MAHASISWA -

Terimakasih telah membaca, beri saya kritik, saran dan pesan yang membangun

Selanjutnya

Tutup

Bola

Semangat Jomber Demi Bangkitnya PSID Jombang ( Hari Suporter Nasional 12 Juli )

12 Juli 2017   21:24 Diperbarui: 15 Juli 2017   11:49 4201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Jombang, memang di kenal bukan sebagai kota sepak bola, namun Jombang telah melahirkan banyak pemain sepak bola berbakat seperti Ahmad Bustomi, Syaifudin, Bima Ragil, Dody Alfayed dan masih banyak lagi lainnya. Dari dulu memang PSID tidak pernah terdengar dalam pentas sepak bola Indonesia, tapi jika kita menengok kebelakang dulunya PSID adalah tim yang sangat disegani dan favorit di jawa timur,tim yang berjuluk laskar kebo kicak ini dulu sangat disegani saat dipegang oleh bupati jombang yang ke 10 R. Soedirman (Masa Bhakti 1973-1979) 

Lewat tangan dingin beliau Kabupaten Jombang menempatkan posisi yang cukup diperhitungkan dalam kancah persepakbolaan nasional era 1970-an hingga 1980-an. Masa ketika PSID (Persatuan Sepakbola Indonesia Djombang) menjadi tim favorit di tingkatan Jawa Timur dan wilayah Indonesia Timur mendampingi tim-tim papan atas seperti Persebaya. Pada 1977 itulah PSID sedikit demi sedikit PSID melebarkan kepiawaian permainan di lapangan hijau dengan mengalahkan hampir seluruh tim yang dimiliki Jawa Timur kecuali Persebaya yang merupakan tim papan atas. Prestasi ini akhirnya yang mengantarkan PSID bersama Persebaya melawat ke Denpasar menghadapi tim-tim wilayah timur, antara lain Persatuan Sepak bola Denpasar (Perseden) dan Perselobar atau Persatuan Sepak bola Lombok Barat.

Masyarakat Jombang sangat antusias dengan keberadaan klub sepak bola yang berada di Jombang ini. PSID Jombang minim prestasi karena manajemen PSID Jombang yang sering tersangkut kasus korupsi, sampai menggunakan dana APBD yang bermasalah dengan hukum. PSID Jombang pun sering tak mengikuti kompetisi karena terkendala dana. Suporter PSID Jombang yakni JOMBER ( JOMBANG BERSATU ) sering melakukan aksi turun ke jalan, ke DPRD hingga ke Bupati untuk membangkitkan kembali PSID Jombang dan ikut serta dalam kompetisi Indonesia.

Kasta tertinggi yang pernah di rasakan PSID Jombang ketika di Divisi 1 Liga Amatir PSID pada tahun 2012, namun sayang PSID yang tergabung dalam grup VIII, yang semula memang di plot untuk lima tim. Selain Perseba Super Bangkalan dan PSID, juga Persisum Sumbawa, Persebi Bima dan Persekap Kota Pasuruan. Karena Perseba menyatakan mundur, grup 8  akhirnya hanya diikuti empat tim. Hasilnya, Persekap memimpin dengan 15 poin, Persisum di posisi kedua dengan 9 poin dan Persebi di peringkat ketiga dengan 7 poin. 

Dan PSID berada di juru kuci sebab hanya mengantongi 4 poin. Di tahun berikutnya masih di divisi satu pada grup 9 bersama Persatu Tuban, Persenga Nganjuk, Persekabpas Pasuruan,Persikoba Batu, Persedikab Kediri, PSID hanya mampu meraih 3 poin dengan sekali menang dan 4 kali kalah di posisi ke 5 dan pada tahun 2014 PSID yang berada di grup 9 bersama tuan rumah PSIL Lumajang, PS Badung, Perseden Denpasar, Jember United, dan Persikapro Probolinggo harus terbenam di dasar klasemen dengan hanya mengumpulkan 1 poin dari 5 laga yang dijalani.

Klub yang berjuluk Kebok Kicak ini merupakan salah satu dari 10 klub tertua di Jawa Timur. Tumbuhnya harapan masyarakat Jombang datang ketika PSID ( Persatuan Sepak Bola Indonesia Djombang ) Kabupaten Jombang resmi berkompetisi di Liga 3 Indonesia Zona Jawa Timur 2017. Berkadang di Stadion Merdeka, Kabupaten Jombang. Tergabung dalam grup F bersama Persibo Bojonegoro, Bumi Wali FC Tuban, Lamongan FC, Ngawi FC, Putra Jombang dan Persedikab Kab Kediri. Setiap pertandingan tandang maupun kandang di Stadion Merdeka dengan tribun yang berkapasitas 2500 penonton ini selalu di padati JOMBER suporter PSID Jombang hingga penonton di pinggir - pinggir lapangan. 

Suporter yang memiliki semboyan SATU RASA - SATU SUARA - SATU NAMA - PSID ini, pada pertandingan pertama melawan Putra Jombang ( Sebuah tim asal Jombang yang telah diakuisisi oleh pihak asal Sidoarjo namun para pemain juga bukan dari Jombang ) mengajak segenap masyarakat untuk turun ke jalan dari Ringin Contong menuju ke Stadion Merdeka, jalanan pun ramai dengan para suporter, dengan menyuarakan bahwa PSID telah kembali dari tidur panjangnya. Alhasil pertandingan pertama PSID Jombang, menang 1-0 atas Putra Jombang.

Pada pertandingan PSID melawan Persedikab, JOMBER kembali melakukan orasi secara bergantian, pendukung PSID ini juga membentangkan spanduk pendapat, pada 45 Menit babak pertama untuk Menjalankan Aksi Menuntut Transparansi Manajemen. Diantaranya, meminta manajemen agar tidak hanya mencari keuntungan semata. Manajemen di minta agar ada transparansi, termasuk soal penjualan tiket selama PSID melakukan dua kali pertandingan home sesuai kesepakatan pihak JOMBER dan manajemen.

Melawan Putra Jombang itulah menjadi satu-satunya kemenangan yang mampu diraih pada putaran pertama Liga 3 Indonesia Zona Jawa Timur 2017. PSID Jombang meraih 5 poin sekali menang, 2 kali seri (PSID 0-0 Persedikab Kediri, Ngawi FC 0-0 PSID ) dan 2 kali kalah ( Bumi Wali FC 3-1 PSID, PSID 2-0 Persibo ) putaran pertama masih menyisakan 1 pertandigan yakni melawan Lamongan FC pada 12 Juli 2017 ( Hari ini ) di Stadion Surajaya Lamongan. Sementara PSID Djombang asuhan pelatih Heru Sunarno ini berada di posisi 5 dari 7 tim yang ada di grup F. Semoga di sisa pertandingan putaran pertama dan lanjutan putaran kedua di Grup F PSID Jombang mampu meraih poin penuh dan manajemen PSID Jombang serta pemerintah Kabupaten Jombang bisa menambah tribun penonton hingga fasilitas stadion sesuai permintaan para masyarakat Jombang.

Catatan :

Daftar 10 tim tertua di Jawa Timur:

1. PERSEKAP PASURUAN (Tahun 1926)

Julukan : Laskar Untung Soeropati

Supporter : Soeropati                         

2. PERSEBAYA SURABAYA (Tahun 1927)

Julukan : Green Force/Bajol Ijo

Supporter : Bonek                              

3. PSBI BLITAR (Tahun 1928)

Julukan : Singo Lodro/Laskar Bung Karno

Supporter : Blitzman dan Freedom Gate 1928

4. PSM MADIUN (Tahun 1929)

Julukan : Banteng Wilis

Supporter : Great Bull Boys dan Madman

5. PERSIBO BOJONEGORO (Tahun 1949)

Julukan : Laskar Angling Dharma

Supporter : Boromania

6.PERSIK KEDIRI (Tahun 1950)

Julukan : Macan Putih

Supporter : Persikmania dan CyberXtreme

7. PERSID JEMBER(Tahun 1952)

Julukan : Macan Raung

Supporter : Berni

8. PERSEMA MALANG (Tahun 1953)

Julukan : Laskar Ken Arok/Bledek Biru

Supporter : Ngalamania

9. PSID JOMBANG (Tahun 1953)

Julukan : Kebo Kicak

Supporter : Jomber dan laskar kebo kicak

10. PERSINGA NGAWI (Tahun 1958)

Julukan : Laskar Ketonggo/Laskar Pelangi

Supporter : Pastimania dan Geng Rembol Warriors 1958

Penulis adalah mahasiswa di salah satu Sekolah Tinggi Negeri di Yogyakarta berasal dari Jombang yang bercita-cita sebagai pemain sepak bola. Biasa bercuit di akun Twitter @irsyadims

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun