Mohon tunggu...
Abd Sidiq Notonegoro
Abd Sidiq Notonegoro Mohon Tunggu... Dosen - mulai menulis artikel opini di media cetak sejak menjadi akvitis IMM tahun 1990an

Saat mahasiswa, aktif di organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Menjadi penulis opini di sejumlah media cetak mulai tahun 1991 hingga sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Untuk Apa Kampanye di Lembaga Pendidikan?

29 Agustus 2023   17:58 Diperbarui: 29 Agustus 2023   18:03 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan Euforia

Semoga pembolehan kampanye di lembaga pendidikan tersebut tidak membuat peserta pemilu mengalami euforia.  

Mendambakan Pemilu 2024 yang berkualitas tidak harus dilakukan dengan berkampanye di lembaga pendidikan. Komentar anggota Komisi X DPR RI, Zainuddin Maliki yang menilai bahwa kampanye politik di kampus dapat menjadi sebuah pendidikan politik yang baik bagi para mahasiswa (Republika, 18/8/2022) belum bisa diterima secara akademis. Karena untuk mendapatkan pikiran-pikiran serta gagasan-gagasan akademis, para pelaku politik praktis (politisi) atau pemerintah sesungguhnya tidak dengan cara kampanye.

Politisi dan pemimpin bangsa yang berkomitmen untuk mencari jalan keluar dari berbagai ragam persoalan kebangsaan, bisa dilakukan dengan memanfaatkan berbagai kajian-kajian akademis yang selama ini cenderung dipandang sebelah mata. Sesungguhnya hasil-hasil riset dan kajian akademis yang berlimpah ruah dalam bentuk jurnal-jurnal ilmiah --- baik dalam dan luar negeri --- merupakan suara-suara insan akademis yang tidak pernah didengarkan.

Jangan membuat alasan yang mengada-ada sehingga tampak seolah-olah ada model kampanye yang tidak bisa direalisasikan jika lokasinya tidak di lembaga pendidikan. Problem substansial kampanye bukan soal tempat, tapi tentang sejauh mana komitmen menjadikan materi kampanye sebagai "perjanjian sakral" yang harus diwujudkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun