Mohon tunggu...
sidik sakaou
sidik sakaou Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dasan geres barat

Rahmat sidik, mahasiswa UNU NTB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Ilmu dalam Kehidupan dan Mencari Rezeki

21 Oktober 2021   16:47 Diperbarui: 21 Oktober 2021   16:53 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedokteran, Teknologi , Dan Banyak Lagi, Sehingga Kehidupan Sekarang Mengalami Perubahan Dari Waktu Sebelumnya.

 Hal Ini Akan Terus Berlangsung Sepanjang Ada Kehidupan Manusia. Pemikiran Manusia Merupakan Anugerah Dari Allah Swt, Yang Tentunya Memiliki Kebenaran, Tetapi Tidak Menutup Kemungkinan Dalam Pelaksanaannya Terjadi Hal Yang Tidak Sesuai Dengan Yang Sebenarnya, 

Sehingga Tidak Lagi Memiliki Kebenaran Dengan Tingkat Akurasi Yang Tinggi. Berdasarkan Hal Tersebut, Maka Perlu Adanya Kendali  (Syariat)  Yang Akan Memimalisir Ketidaksesuaian Atau Ketidakbenaran Dari Perkembangn  Tersebut.

Kemajuan Zaman Dan Teknologi, Tidak Lain Karena Adanya Sains Di Dalam Kehidupan Manusia. Hal Ini Tidak Terlepas Dari Peran Filsafat, Akan Tetapi Banyak Ilmuan Yang Tidak Sepenuhnya Berfilsafat Dalam Mengembangkan Sains. Mereka Berambisi Mengembangkan Sains Untuk Meperoleh Keuntungan Yang Sebesar-Besarnya Tanpa Melihat Efek Atau Dampak Dari Apa Yang Mereka Lakukan Terhadap Sains (Terutama Alam). Kondisi Ini Menuntut Filsafat Untuk Berperan Serta Dalam Pengembangan Sains Di Kehidupan Manusia .

 Agar  Manusia Dapat Mencari Kebenaran Yang Hakiki Terkait Ilmu Pengetahuan Dan Pengembangannya Untuk Memperoleh Keuntungan Dalam Kehidupan Tanpa Menimbulkan Kerugian Yang Besar, Dengan Berfilsafat. Setiap orang pasti memiliki rezeki. Rezeki tidak melulu berupa uang ataupun penghasilan. Rezeki bisa saja berupa keluarga, sahabat yang baik, kesehatan, dan segala kenikmatan lainnya.

 rezeki itu sudah ditebar dan diatur-Nya sedemikian rupa. Yang dibutuhkan manusia adalah ilmunya, bagaimana untuk menjemput rezeki yang telah disediakan oleh Sang Maha Pencipta tersebut. Dalam menjemput rezeki dibutuhkan keuletan dan kesabaran. Namun sebagian manusia ada yang tidak sabar dalam meraih rezeki tersebut. Mereka mencari kekayaan dan kesuksesan dengan cara-cara yang Sesat. Semoga kita dijauhkan dari hal-hal demikian.

Cukuplah ilmu itu menjadi keutamaan bagi seseorang begitu kata Imam Syafi'i. Ilmu amatlah penting termasuk dalam menjemput rezeki impian kita. Beliau pun pernah berpetuah : "Barang siapa yang menginginkan keuntungan di dunia maka hendaklah ia berilmu dan barang siapa yang menginginkan keuntungan di akhirat hendaklah ia juga berilmu".

 Tujuan dari ilmu adalah mengamalkannya, maka ilmu yang hakiki adalah yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukannya yang bertengger di kepala.

Berdasarkan Uraian Di Atas Saya Simpulkan : manusia adalah mahluk ciptaan tuhan yang sudah di berikan karunia berupa akal pikiran yang sempurna untuk menjalani kehidupan nya di dunia dan tujuan setelah nya ( surga ). Maka Perlu Pemahaman Yang Jelas Tentang Filsafat Yang Menjadi Dasar Semua Ilmu Termasuk Sains Dan Perkembangan Sains, Serta Keterkaitannya Syariat , Agar Perkembangan Sains Tetap Pada Posisi Yang Seharusnya Tanpa Menimbulkan Kerugian, Sesuai Dengan Tujuan Untuk Memenuhi Kebutuhan Manusia Dan Melestarikan Lingkungan Serta Cara Berprilaku Manusia ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun