      Pendidikan adalah bagian dari revolusi, sebagaimana Che Guevara usahakan agar para pemegang senjata bisa membaca buku. Revolusi hadir sebagai perlawanan terhadap ketertindasan dan keterasingan, tapi revolusi hadir jika sadar, dan sadar kian tumbuh efektif melalui pendidikan. Tan Malaka (2008), dalam karya lainnya Aksi Massa, menjelaskan bahwa revolusi lahir sebagai respons atas penindasan dan keterasingan ekonomi, sosial, psikologis, dll, yang bila semakin menguat maka akan semakin memunculkan reaksi dari masyarakat yang tertindas untuk melakukan perlawanan.
Simpulan
      Buku Madilog karya Tan Malaka adalah buah karya kritik murni atas kondisi masyarakat Indonesia yang terbelakang dan terpojokan dalam kontestasi politik global. Alih-alih mengejar ketertinggalan, masyarakat justru menisbahkan seluruh takdirnya pada tuhan, yang pada saat yang sama Tuhannya sendiri menyuruh umatnya untuk belajar agar dapat mengubah nasibnya sendiri. Itu tidak ditangkap oleh masyarakat dan justru terkungkung oleh mistisisme dan logika mistik. Karya Tan hadir untuk mengupas persoalan ini, mewujudkan sebaik-baiknya republikanisme sehingga melahirkan Republik Indonesia yang berkualitas, sesuai dengan Naar de Republiek Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Crawford, O. (2018). The Political Thought of Tan Malaka. Cambridge: University of Cambridge.
Harahap, S. (2020). Tan Malaka: Filsafat Realisme Ketimuran. Jurnal Theosofi dan Peradaban Islam, II(1), 124-137.
Malaka, T. (2008). Aksi Massa. Yogyakarta: Penerbit Narasi.
Malaka, T. (2019). Madilog: Materialisme, Dialektika, dan Logika. Yogyakarta: Penerbit Narasi.
Rokhim, M. M., Rahmat, M., & Surahman, C. (2019). Pemikiran Tan Malaka dan Relevansinya dengan Pendidikan Islam. Tarbawy: Indonesian Journal of Islamic Education, VI(1), 55-69.
Samidi, R., & Suharno. (2019). Mengurai Gagasan Tan Malaka dari Perspektif Kajian Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Sejarah Citra Lekha, IV(2), 89-99.
Setiawan, A., Subaryana, & Lestari, S. N. (2024). Evolusi Ideologi: Pengaruh Tan Malaka terhadap Politik Indonesia, 1921-1949. Warisan: Journal of History and Cultural Heritage, IV(3), 138-144. doi:doi.org/10.34007/warisan.v4i3.1971
