Metode ini melibatkan pengujian kelarutan zat dalam pelarut pada suhu dan kondisi tertentu. Zat yang akan diuji dilarutkan dalam pelarut, dan kemudian kelarutan zat tersebut diamati. Metode disolusi sering digunakan dalam penelitian farmasi untuk menguji kelarutan obat-obatan dalam berbagai pelarut.
2. Metode Pengujian Fisik:Â
Metode ini melibatkan pengamatan langsung terhadap perubahan fisik yang terjadi saat zat dilarutkan dalam pelarut. Contohnya adalah pengamatan perubahan warna, pembentukan endapan, atau perubahan bentuk zat saat dilarutkan.
3. Metode Pengujian Kimia:
 Metode ini melibatkan penggunaan reagen atau indikator kimia untuk menguji kelarutan zat. Misalnya, penggunaan asam klorida, asam nitrat, atau air raja untuk menguji kelarutan zat yang tidak larut dalam air.
Penting untuk memilih metode yang sesuai dengan zat yang akan diuji dan tujuan percobaan. Selain itu, kontrol terhadap faktor-faktor lain seperti suhu, tekanan, dan komposisi pelarut juga perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang akurat dan dapat diandalkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H