Mohon tunggu...
Siddiq Rochellio
Siddiq Rochellio Mohon Tunggu... -

Pekerja tinggal di Pagelaran-Bogor. Tiap hari naik KRL Jabotabek...\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Setiap Detak Jantung, Ku Berpindah 280 Meter

9 Juni 2010   07:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:39 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

======================================== Setiap detak jantung, ku berpindah 280 meter ========================================

Ketika pulang ke Indonesia, 20 Maret 2010, aku menggunakan jasa salah satu maskapai penerbangan Malaysia. Jam 12 siang take off dari Bandara CDG Paris. Sesaat setelah masuk pesawat ada 2 hal yang kulakukan, pertama mengambil koran dan, kedua memperhatikan pramugarinya. Menurutku, awak kabin masakapai ini mirip-mirip dengan pelayan warteg Tembalang-Semarang. Bedanya cuma mereka bisa berbahasa inggris dengan lancar dan berdandan rapi, itu aja. Dibanding dengan pramugari maskapai domestik Indonesia, ya jelas beda kelas...

Satu jam kemudian mereka dengan ramahnya menawarkan hidangan makanan siang, menunya ada 3 yaitu : Vegetarian, Ayam, dan Lembu. Sambil makan siang kuamati layar di depanku. Ada beberapa informasi penting antara lain : 1. Jarak Paris - Kuala Lumpur adalah 10.162 km 2. Altitude : 10.057 meter 3. Ground speed : 1009 km/jam 4. Outside air temperature : -55°C 5. Lama perjalanan : 11 jam Yang menarik adalah mencermati kecepatan pesawat ini. Kecepatan jelajahnya adalah 1009 km/jam, dengan kata lain 280 meter/detik, yang artinya setiap jantung berdetak aku berpindah sejauh itu. Sungguh luar biasa... Sehabis makan, aku membaca koran yang aku ambil tadi. Koran ini adalah harian Malaysia "UTUSAN". Aku mencari berita tentang Indonesia, akhirnya ketemu juga judulnya : "Pengganas Ubah Fokus Serangan". Pengganas maknanya apa sih? Setelah membaca beberapa paragraf baru sadar kalau "Pengganas" = Teroris. Yang membuatku khawatir adalah para "pengganas" ini, kini mulai mencari fokus serangan baru yaitu "Pegawai Kerajaan" alias adalah PNS.... Setelah itu sambil berusaha untuk tidur, aku mencoba memahami cara fikir para "pengganas" itu. Mengapa para abdi-negara menjadi sasaran serangan kalian.

============= Siddiq PRATOMO

==============

*Berharap semoga Garuda membuka penerbangan ke Paris

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun