Mohon tunggu...
Oriza Giustika
Oriza Giustika Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

always striving for better life

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pilihan Menjadi Sarjana

7 Mei 2012   14:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:35 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kali ini saya akan menulis  karena keinginan saya sendiri bukan karena tugas atau apapun. terinspirasi dari pengalaman pribadi dan teman-teman mahasiswa/mahasiswi rantau khusunya dari kepulauan bangka belitung. Bagi kami orang-orang yang berasal dari daerah, bukanlah suatu hal yang mudah untuk memilih akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi atau memilih untuk langsung bekerja. banyak hal yang harus kami pikirkan, terutama dari segi keuangan, selain itu godaan hasil bumi daerah kami, yaitu timah sangat menjanjikan hasil pada saat ini. makanya tidak sedikit teman-teman saya yang memutuskan untuk menjadi pencari timah. Ditengah keraguan, peran orang tua sangat di perlukan, merekalah yang meyakinkan kami untuk menjadi seorang sarjana. Tidak hanya itu, pemerintah belitungpun ikut serta, dalam hal ini mereka menyiapkan tempat tinggal yang biasa dinamakan asrama belitung yang terletak di daerah-daerah yang banyak diminati seperti Jakarta, Depok, Bandung, Jogjakarta, Kalimantan Dsb, itu sangat membantu dari segi keuangan. inilah salah satu asrama belitung yang terletak di daerah Depok jawa barat., [caption id="attachment_186860" align="aligncenter" width="442" caption="Asrama Belitung yang berada di depok"][/caption]

belum selesai disini, kamipun pasti akan jauh dari orang tua, keluarga, serta orang-orang yang kami sayang. tapi pada akhirnya saya pun sadar, kami pergi untuk mereka, untuk merubah kehidupan menjadi lebih baik dan menjadi kebanggan tersendiri untuk mereka disaat kami lulus nanti. Kami bukanlah anak yang tidak tahu diri, untuk setiap tetes keringat yang kalian keluarkan, akan kami balas dengan 10 tetes keringat kami belajar. Kami akan berusaha untuk kalian keluarga, daerah serta orang-orang yang selalu mendoakan kesuksesan kami. Saat ini hanya ucapan ini, yang bisa kami berikan "Terima kasih ayah, ibu, serta Pemerintah kab. Belitung". Terlepas dari  itu semua itu, saya ingin menyampaikan sesuatu yang mungkin timbul karena ketakukan saya sebagai calon sarjana. Bagi kalian yang masih bisa memilih, pilihlah sesuatu yang pasti untuk hidup kalian kedepannya, waktu zaman dulu jadi sarjana adalah suatu kebanggaan yang sangat besar, tapi zaman sekarang mungkin sedikit berbeda, menjadi sarjana itu bagaikan kalian pergi meninggalkan kampung untuk mengadu nasib di jakarta. Tidak ada kejelasan akan jadi apa kita kedepannya, apa lagi kita setengah-setengah menjalaninya. Mungkin kalian sudah tau di indonesia ini sudah banyak sekali sarjana yang menganggur, mungkin akan di tambah lagi oleh orang-orang seperti saya ini. Perjuangan yang berat dibutuhkan untuk menjadi sarjana yang bekerja, kalau tidak akankah terlalu mahal hidup 4 tahun hanya untuk sebuah gelar yang tak ada artinya. sekali lagi saya katakan, saya hanyalah bocah ingusan yang belum mengerti akan arti kehidupan ini, namun ingin mencoba menyampaikan apa yang saya pikirkan lewat sebuah tulisan, jadi mohon maaf  bila saran saya sangat salah, dan mohon maaf atas semuanya. Salam dari kami mahasiswa rantau kepulauan Bangka Belitung. [caption id="attachment_186858" align="aligncenter" width="576" caption="saat kumpul bersama di pulau kapayang, Belitung"]

13364002442138964108
13364002442138964108
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun