Membaca artikel mbak Mike membuat Benyu merem melek,.. merem lagi dan melek lagi dan merem lagi." huhahuha.. sebelum kita oh kita membahas siapa yang layak mempimpin DKI Jakarta, ada baiknya kita lihat pertimbangan berikut ini, karena memilih itu harus di sertai pertimbangan, kalau tidak bisa repot sobat. apa sih pertimbanganya. Ini sobat.
Ahok dan Anies tidak layak memimpin DKI Jakarta, apalagi Djarot dan Sandi, mereka semua menjadi tidak layak sama sekali jika mereka tidak bisa melakukan perubahan. apa saja perubahan itu.?
1.hilangkan kemacetan yang membuat mesin kendaraan benyu panas tidak terkira. bagaimanapun caranya benyu tidak mau tahu, pokoknya hentikan kemacetan itu. bila mereka semua tidak mampu, maka tidak ada satupun yang layak (menurut benyu lho),
2.jangan dekat-dekat dengan parpol, atau jangan akrab dengan orangnya. nanti dia kasak-kusuk lho. Kalau mau akrab dengan organisasinya, jangan dengan individunya.terkadang akrab dengan organisasi saja susah apalagi dengan individunya.
3.Hilangkan diskriminasi antar penduduk setempat, benyu contohkan di tempat benyu itu nyaman aman dan damai, kenapa bisa begitu? karena benyu menyarankan kepada bapak Pejabat "Tolong kamu itu kalau memimpin yang benar dan adil, karena kelak yang malu itu bukan kamu, tapi anak-anak kamu," lho kok begitu Ben,?
Ya iya,. Kan jabatan kamu itu pertaruhan bukan buat diri kamu sendiri, tapi buat seluruh keluarga, Family, teman-teman, sahabat dan juga kolega," benyu tidak mau nanti ada omongan "Ben ternyata temen kamu setelah menjabat tidak adil serta korup juga ya."
4.jangan jual pepesan ikan, eh pepesan kosong dalam kampanye, kalau tidak terealisasi lagi-lagi yang terkena imbas itu bukan si pejabat itu, tapi keluarga, familiy, teman, sahabat dan kolega."
5.perubahan, ya betul perubahan luar dalam dan dalam luar, penting sekali, karena jika perubahan dari dalam (mental) itu akan sangat penting untuk menerbitkan perubahan luar dan hasil yang signifikan.
Jadi siapa yang layak itu menjadi penting untuk di pertimbangkan secara masak,
Benyu setuju sekali "jika semua warga negara Indonesia di manapun berada harus di berikan hak dan kewajiban yang sama"
Pilkada DKI tidak istimewa, hanya Pilkada DKI itu berbeda, dan perbedaan itu karena DKI adalah Daerah Khusus Ibukota, bukan Daerah Khusus Ibu Pertiwi. Ibu Benyu atau ibu-ibu PKK. daaaaan.."
Yakinlah bahwa TNI-Polri masih sangat kuat dan bisa menjaga keamanan Bangs dan Negeri ini...benyu tambahkan, yakinlah Pilkada DKI itu bukan apa-apa, cuma memang ada orang-orang tidak layak yang membuat isu yang tidak layak juga. yang membuat ribet, mereka yang tidak layak ini ikutan mendompleng yang dalam kriteria layak. nah lho,..huhahuha..
Pilihlah yang layak dan jangan pilih yang tidak layak.huhahuha..."
Bukan dari yang tidak layak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H