Presidensial system Negara kita, kebijakan ada di tangan Presiden dengan hak prerogatifnya. mau di reshufle berkali-kali itu hak Presiden, bukan hak partai politik dan juga bukan hak kelompok elit politik. lho lho lho,..kok kesini sini, Sudah ah.. yang ini di sambung nanti ya sobat...huhahuha.
Kompasiana Netral.!!
Benyu adalah penulis dan pemerhati politik, dan benyu selalu memperhatikan artikel politik yang terkadang menggelitik bagaikan di kitik-kitik seolah-olah kita bermain dengan itik. hadeeuh,..mendingan bermain dengan ayam dari pada dengan itik ya sobat.huhahuha.. dalam kesempatan ini benyu ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi untuk kompasiana, karena kompasiana netral. walaupun kolom Nilai Tertinggi (NT) selama ini di dominasi oleh pasukan nasi bungkus, tapi mereka melempem.
Sejak di mulainya artikel politik terkait Ahok, Anies dan AHY, bahkan bapaknya si AHY yaitu SBY. tidak dapat kita pungkiri banyak akun-akun yang menulis kehebatan masing-masing paslon atau pasangan calon. dan ikut menyerang SBY yang notabene bapaknya si AHY. namun serangan dan kritikan serta pujian untuk Ahok, benyu nilai Gatot Gatal (Gagal Total... Gagal Total) Â Benyu kasihan dengan mereka, yang memberi vote kok di sinyalir Tuyul. eh memang bukan di sinyalir kok, memang benar Tuyul.
Penulis dan pembaca kompasiana cerdas, itu yang benyu suka. mereka semua tahu mana itu Tuyul dan tahu mana itu mbak yul. kan ada lagunya ya sobat. Tuyul dan mbak yul. dan karena kecerdasan penulis dan pembaca itulah akhirnya si panasbung dan Tuyul jadi sama sekali tidak bisa eksis di kompasiana. huhahuha ...kasian ya sobat mereka. cape-cape nulis, bikin akun baru, mempersiapkan akun yang lama juga, tapi melempem. seperti kerupuk yang terkena angin. huhahuha..."
Oya sobat,. masa coblosan tiba, apapun hasilnya tetaplah tersenyum ya, walaupun menyakitkan, kalah menang itu sangat biasa, jangan membuat Anda minder, ingat ! kita adalah sahabat satu Indonesia dan satu Jakarta, walau berbeda-beda tetapi satu jua. tetap menulis.!!!
ini ada penggalan kalimat dari kompasiana,
Demikian catatan jongos ini. Pasti banyak pihak yang pro dan kontra. Wajar. Tapi inilah demokrasi, di tengah masyarakat yang masih belajar berdemokrasi selepas rezim lalu. Harapan saya, tulisan ini sedikit banyak membawa manfaat bagi masyarakat DKI. Semoga.(Copy paste dari kompasiana)
Perhatikan paragraf itu sobat, yang di maksud jongos itu penulisnya atau artikelnya (catatan)? Jika penulisnya, maka benyu tidak akan mencampuri, karena Jongos adalah Jongos. jika artikelnya maka itu juga hanya sebuah artikel jongos. dan sudah pasti akan banyak menuai pro dan kontra, namanya juga artikel Jongos. artikel profesor saja banyak menuai pro dan kontra apalagi artikel Jongos. jadi serba salah benyu hendak menilai, ah sudahlah.ada baiknya benyu tidak menilai.
Salam dari benyu (bukan Jongos)
Si kura-kura baik.