Baik sobat, dalam kesempatan kali ini benyu akan mengulas strategi tentang kolaborasi hubungan sepakbola dengan segenap intriknya. inilah sedikit analis pandit Football yang bercampur dengan pandit politik di mana sesuatu yang bergerak di luar kaidah sepakbola itu adalah politis.siapa di antara kita yang tidak mengenal Josep Guardiola dan Jose Mourinho,? semua pastilah mengenal bahwa keduanya merupakan pelatih hebat di bumi ini,
Sobat,..yang akan kita bahas kali ini adalah strategi "mengalahkan lawan tanpa menyentuh bola," di sini baik itu Jokowi, Megawati, dan Pep Guardiola menggunakan strategi ini, dalam strategi pemikiran secara keseluruhan, inilah startegi yang sangat jitu. sebagai contoh pertama adalah dalam polemik Ahok yang notabene merupakan sahabat Jokowi dan Megawati, di saat bersama-sama membangun DKI Jakarta, Jokowi mampu meredam dengan strategi tersebut. bukan rahasia lagi jika Ahok selalu merepotkan Jokowi. Sebelum membahas tentang strategi Jokowi mari kita sejenak melihat startegi dari pep Guardiola,seorang pelatih berkebangsaan Spanyol yang kini membesut Manchester City.
Manchester City dalam kondisi bahaya, begitu para pengamat menyebut di saat City menderita kekalahan dari Liverpool, semua melihat betapa Pandit football (penganalisa) memvonis city akan kesulitan di musim ini. memang benar Manchester City semakin tertinggal dari pemuncak klasemen Chelsea.10 point terpaut (di saat terjadinya kekalahan dari Liverpool) dan tidak membuat Pep Guardiola 'sedih.'
Guardiola berkomentar "masih sangat banyak yang bisa di perjuangkan,Premier League,Liga Champions,Piala FA dan kembali lolos Liga champions musim depan," Guardiola menambahkan City tidak harus kuatir.' sebuah kalimat yang terkesan ringan untuk pelatih besar sekaliber Joseph Guardiola.
Setelah Chelsea menelan kekalahan dari Totenham dan city kembali meraih kemenangan barulah pengamat bingung di buatnya, saat ini Manchester City berada di urutan kelima di atas Manchester United yang bersama pembesutnya Jose Mourinho perlahan-lahan terus berusaha menampilkan performa yang baik.para pengamat sepakbola di Inggris mengatakan bahwa Mourinho akan kesulitan dalam menangani MU, tidak sedikit komentar miring yang di berikan untuknya,terbukti di awal musim Mourinho memang kesulitan untuk menemukan performa MU. mungkinkah Pep Guardiola berada di balik strategi untuk menjegal Mourinho.?
Melihat kekalahan the Citizen.serta hubungan Unik Pep dan Mou.
The Citizen sudah menelan berkali kekalahan, dan kekalahan-kekalahan itu di peroleh dari Club yang memang bisa di perhitungkan secara matang untuk bisa berada di 5 besar klasemen hingga akhir musim, jika melihat grafik penampilan para Club yang berhasil mengalahkan City,seharusnya City bisa mengalahkan mereka semua tanpa kecuali, karena dengan melihat cara "melatih" Club-club tersebut 'mereka bisa kalah maupun di tahan seri oleh Club papan bawah atau papan tengah, benyu ingin mengatakan, kekalahan City bukanlah kekalahan yang wajar, secara teori maupun secara praktek (pertandingan) di atas kertas city bisa leading atas Club yang saat ini berhasil mengalahkan mereka,pertanyaan penting, mengapa city kalah,?
Mari kita sejenak melihat hubungan Guardiola dan Jose Mourinho yang selalu bersaing ketat, baik secara karier kepelatihan maupun secara personal. Mourinho adalah sosok yang selalu membanggakan dirinya dengan pencapaianya dan Mourinho sudah memberikan merk kepada dunia bahwa dirinya adalah pelatih top yang "sombong dan angkuh," special one begitu dirinya memberikan gelar untuk dirinya sendiri dan Guardiola adalah pelatih yang selalu menunggu kejatuhan Mourinho.
Bila di negara lain Mourinho sukses, tidak di negara Spanyol dan saat ini di Inggris mereka kembali bertemu, (sama-sama melatih di premier league).melihat kemampuan Mourinho yang "selalu ingin unggul" Guardiola tentu tidak tinggal diam,dan Guardiola mempunyai potensi untuk menghentikan Mourinho dengan pertandingan-pertandingan The Citizen yang tidak wajar.boleh saja setiap pengamat mengatakan bahwa bola itu bundar, tapi kekalahan-kekalahan Manchester City membuktikan bahwa bola tidak sepenuhnya bundar.
Dalam filosofi yang tidak terlihat, namun bisa di baca dengan baik, Guardiola seakan mengatakan "City boleh kalah dari siapapun, tapi tidak boleh kalah dari Mourinho" (kalah secara keseluruhan). baik Liverpool,Chelsea,Arsenal dan Totenham,akan selalu di "upayakan" oleh Guardiola agar tetap berada di posisi 5 besar klasemen.sebisa mungkin Club-club tersebut akan selalu di buat berposisi di atas Manchester United.apakah ini analisa yang berlebihan,? mungkin saja iya dan mungkin saja tidak,satu hal yang patut di tunggu adalah, kemungkinan MU'nya Mourinho hanya akan di beri penghargaan finish akhir pada posisi 5 maksimal klasemen,jika lebih merupakan sebuah bonus dari Guardiola.
Bahasa tubuh Guardiola juga mengirim sebuah pesan untuk Mourinho yang mengatakan "selagi ada saya janganlah engkau bisa mencapai seperti yang engkau capai di tempat lain,"dan pesan ini sangat di rasakan benar oleh Mourinho.betapa pesan itu sampai dan membuat Mourinho gelisah, kita tidak lagi melihat komentar pedas Mourinho terhadap Guardiola seperti saat di Spanyol,kita tidak lagi melihat kalimat-kalimat ekstrem Mourinho untuk Guardiola,apakah ini hal yang wajar untuk seorang Mourinho yang "special one,?
Dengan komentar yang sangat santai seperti benyu tulis di atas, menunjukan Guardiola yakin city masih bisa mengimbangi dan bisa mengejar posisi di klasemen walaupun sudah kalah dalam berkali pertandingan,bahkan jika di perlukan (mungkinkan) kekalahan lebih berkali-kali pertandingan. hal ini sangat berbeda ketika Guardiola menangani Munchen maupun Barca, dalam fase di saat menangani barca dan Munchen reaksi Guardiola begitu marah dan emosional dengan setiap kekalahan yang di terimanya.
Mourinho harus bekerja keras,itu kunci yang harus di terus di perjuangkan olehnya,karena angin segar yang di berikan oleh Guardiola kepada Club-club Inggris bisa membahayakan posisi Manchester United.
Ah jadi asik ya sobat," back to tentang Jokowi dan Ahok, seperti benyu sebut di atas, Jokowi adalah seorang pemikir brilian yang terus mengupayakan agar kepentinganya terlihat sempurna. dan Jokowi akan mengalahkan parasit perbedaan di dalam pemerintahanya sendiri. tapi Jokowi tidak akan pernah terlihat oleh lawanya jika dia yang mengalahkanya.begitupun dengan Ahok yang secara kasat mata bisa di lihat selalu menuruti, mengikuti alur strategi dari Jokowi.
Sangat di mungkinkan, selama ini yang terlihat Jokowi di serang dan terlihat "kalah" sebenarnya itu untuk memenangkan pihak lain, namun tetap Jokowi yang menjadi bintang. apa yang benyu sebut pihak lain itu bisa saja "keutuhan NKRI demi terciptanya Pemerintahan yang kondusif." Apakah ada yang menyebut pihak lain itu, FPI,SBY,Golkar atau siapapun, silahkan sobat menebak dan menganalisa,
Megawati, Jokowi, SBY, FPI, Pep Guardiola bahkan Jose Mourinho adalah orang-orang yang brillian dalam berfikir dan bertindak, mereka tergolong orang-orang yang cerdik dan smart untuk melakukan pergerakan tanpa bola.pada akhirnya kita semua akan melihat, akan menempati urutan berapa kelak Manchester United di akhir Musim. huhahua.."
Penganalisa Amatir.
Benyu si kura-kura baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H