Mohon tunggu...
Sibenyu
Sibenyu Mohon Tunggu... -

Ketika Benyu Menjadi Benar Maka Benyu Adalah Benar, Ketika Benar Menjadi Benyu Maka Benar Adalah Benyu.... Nah Lho

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Diantara Jokowi Dan Megawati [PDIP Sebagai Partai Pemenang]

30 November 2016   04:24 Diperbarui: 30 November 2016   04:41 2337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca artikel mba Lora yang selalu fantastis four, seperti film America yang benyu suka,dalam film fantastic four itu benyu paling suka tokoh wanitanya sobat, kita melihat sudah sexy, cantik pula. hemmmm,.. benyu akui artikel mbak Lora selalu objectif, sejak mba Lora menulis " Ahok Presiden,? mengapa tidak," sekali lagi benyu angkat jempol untuk semua analisa mba Lora, sebuah analisa yang tidak kacangan layaknya penulis yang hanya bisa mendiskreditkan tokoh lain untuk mencari pembelaan demi Ahok, benyu melihat banyak penulis yang hanya mencari cara-cara provokatif untuk meraih pembaca yang banyak, padahal jika mau melihat kebelakang, analisa dan ulasanya kosong melompong. hu ha hu ha,.

Artikel terakhir mba Lora mengatakan Ahok sedang tersakiti tanpa Ahok mengetahuinya. Sangat menjadi mungkin sekali, hubungan baik jokowi yang sangat erat dengan Ahok adalah pertimbangan ayah benyu dalam memberikan pendapatnya. jika tidak ada yang menjegal jokowi dalam membela Ahok, pasti 1.000 % Ahok tidak akan pernah terkena kasus bahkan isu kasus apapun tentang korupsi pasti Ahok bebas,' demikian pendapat ayah benyu. masih menurut ayah benyu,' untuk melawan seseorang yang membela Ahok, hanya bisa di lakukan oleh sesama orang yang mempunyai pengaruh besar dan mempengaruhi kepemimpinan terselubung, benyu bertanya. Siapakah orang tersebut ayah.???  

Ayah benyu terdiam, tatapan matanya memancarkan misteri yang mungkin hanya ayah yang mengetahuinya, jika saja benyu bisa membaca pikiran ayah seperti dalam film X Man, pastilah benyu bisa lebih gamblang menuliskanya. tapi apalah daya, benyu tidak dapat membaca pikiran ayah.

Dengan suara berat ayah membuka kalimatnya."Benyu silahkan menganalisa , ada lima tokoh penting dan berpengaruh menurut ayah.pertama Presiden RI Jokowi, kedua Ibu Megawati, ketiga Pak Prabowo,ke empat pak SBY.dan kelima ayah benyu." Itu jawaban ayah sambil berlalu pergi. dengan berbekal kliping benyu coba menuliskanya.

Pertama Presiden Jokowi, benyu tahu pak jokowi sangat dekat dengan Ahok, namun benyu melihat kedekatanya karena sebuah profesionalitas kerja, kerja dan kerja.jokowi menyukai Ahok karena tegas dan anti kompromi.itulah pertimbangan jokowi untuk terus mendukung Ahok sejak dari pertama berduet dengan dirinya di DKI Jakarta. Jokowi-Ahok 2012 adalah duet mantap yang bersejarah.sejak jokowi naik menjadi RI 1, dukungan tetap di berikan oleh jokowi.karena nilai jual ahok untuk indonesia sangat bagus.( di baca : Ahok bisa di jadikan simbol pluralisme di indonesia yang modern.seperti kata mba Lora.)

Kedua Megawati Soekarno Putri,sosok "humanis' yang sangat manis, hingga manuvernya sulit di tebak. Mega selalu diam, cakarnya tidak hanya di pusat, namun merambah hingga ke pelosok.benyu melihat eksotisnya pengaruh ibu mega yang luar biasa.tidaklah usah benyu sebutkan bahwa posisi strategis dalam kabinet maupun lembaga yang setingkat mentri,di isi dengan "Megawati power.' begitu ayah benyu menyebut suatu ketika. Pada saat itu Ahok berseberangan dengan Megawati, karena perdebatan siapa yang akan di calonkan oleh PDIP sebagai Gubernur untuk DKI jakarta, hingga PDIP membiarkan ahok dan teman Ahok untuk terus menggalang persatuan melalui jalur independen.

di sini benar apa yang di tuliskan oleh mba Lora, bahwa Ahok bisa sukses melalui jalur independen, namun jalan terjal pasti terjadi.kubu PDIP pun mengetahui Ahok akan lebih sukses dengan jalur independenya. demi terciptanya iklim yang baik Ahok mengalah dan menerima pinangan PDIP. apakah deal antara Ahok dan PDIP di restui jokowi yang juga sebagai sahabat, Presiden dan petugas partai seperti apa kata ibu megawati.?  bila melihat mirisnya pengalaman menjadi petugas partai tentu jokowi akan tidak merestui (melihat sebagai sisi sahabat.) namun jika melihat posisi sebagai Presiden tentu jokowi merestui demi tidak hancurnya legitimasi partai karena seorang ahok.!! sebuah pilihan yang sulit.persoalanya apakah jokowi yang kader PDIP tersebut di libatkan dalam negosiasi "dealnya" pencalonan Ahok.? PDIP adalah Partai pemenang konstestan politik, pertimbangan tentu di berikan oleh jokowi, bagaimanapun juga inilah konswekensinya.

Ketiga Prabowo subianto, tokoh Nasionalis yang semakin mempertontonkan kearifan dan kebijakanya belakangan ini, walaupun Ahok saat ini berseberangan secara politik, prabowo tetap elegan dalam mempertontonkan demokrasinya.gerindra tetap memberikan sumbangsih calonya untuk DKI Jakarta, namun tercatat prabowo pribadi tidak sama sekali ikut menyerang Ahok. dan untuk menjungkalkan ahok adalah bukan hal yang sulit jika Prabowo ingin melakukanya, ingat Prabowo juga mempunyai cakar-cakar yang baik serta mempunyai loyalis setia.sekali lagi jika Prabowo mau melakukan, itu bukan hal yang sulit.siapa yang berani mengusik Prabowo, atau adakah yang mau mencolek dan coba-coba mengait kaitkan dengan isu-isu terhangat.?

Keempat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mantan Presiden yang terus mencoba menghidupkan kembali dinasti politiknya, setelah badai korupsi menggoyang Demokrat, sangat terlihat SBY bersusah payah untuk kembali membangun dengan segenap sisa tenaga yang di milikinya. apakah SBY mempunyai potensi untuk menjegal Ahok,? jika melihat perjalanan SBY selama 10 tahun memimpin RI dan hancurnya partai demokrat karena korupsi dan kerusakan kader, kemungkinan ini menjadi tipis, loyalis SBY sudah tidak ada di dalam posisi strategis indonesia. dan yang terjadi adalah SBY sedang membangun kembali kepercayaan. lalu mengapa SBY mencalonkan Putra mahkotanya dalam Pilkada DKI.?  ini adalah bagian dari proyek jangka panjang yang sedang di bangun SBY, dalam perpolitikan ada istilah melepas panah untuk mencari sasaran, dan saat ini SBY sedang mencari sasaran yang tepat untuk masa depan Demokrat serta putranya. jika AHY terpilih maka ini adalah sebuah bonus dari permainan tersebut, jika kalah tidaklah mengapa, karena sasaran SBY bukan kursi DKI 1.

Kelima. Ayah benyu. Sosok kura kura yang hanya pulang pergi mencari ikan, mana bisa menjegal ahok.hu ha hu ha..pusing deh,."

Salam dari benyu

Si Kura-kura baik.

Menunggu pagi at soetta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun