Lalu kita diam dalam tanda baca.
Mulai menggenapi hal-hal ganjil dalam hidup atau merubah yang selama ini genap menjadi ganjil.
Ganjil yang terasa asing dan genap yang senyap. Tapi, ini hanya soal bagaimana cara kita memandang nominal, bukan hitung-hitungan. Ini tentang arti genap-ganjil.
Saya pernah melewati masa dimana saya benar-benar merasa asing di tempat yang paling akrab. Dan hal itu membuat saya ketakutan. Lalu saya kembali masuk ke dalam labirin yang dibangun oleh ego, oleh seseorang yang mengaku bernama waktu.
Dan terkungkung disana sendirian.
Ketika kesendirian itu makin akrab, mata hati saya semakin tajam menganalisa tentang genap-ganjil. Dan bagaimana keduanya bisa berpasangan tanpa terpisah.
Seperti penggambaran saya tentang genap-ganjil. Ini hanya permainan sudut pandang.
Genap adalah seorang Perempuan yang diciptakan oleh waktu yang ranum, sedangkan Ganjil adalah Laki-laki yang muncul di belakangnya. Mereka bersisian tapi tidak sama persis. Mereka tidak kembar identik. Mereka juga tidak memiliki tangan dan kaki. Tapi mampu membuat seseorang bisa merubah reaksi alami.
Wajah genap-ganjil, tidak selalu muncul terpisah. Mereka bisa datang bersamaan dan mampu membuat kita gamang. Ini perasaan gamang yang menyenangkan, dimana kita bisa terjun dan tenggelam lebih dalam. Kemudian ketika kita bisa melawan, berenang ke tepian adalah bentuk kemenangan genap-ganjil.
Saat mereka menyatroni saya yang sedang sendirian, saat itu waktu masih berlangsung dan saya menuliskan genap-ganjil dalam tulisan yang semakin senyap. Mereka berada di kiri-kanan bahu saya. Menyeringai. Tersenyum tipis. Mengangguk-anggukkan kepala. Dan menyambungkan benang tak terlihat mata ke sela jemari saya agar tak menuliskan kata-kata kotor yang membuat mereka tampak bodoh dalam tulisan ini.
Ini soal ganjil yang aku pelajari, dan itu soal genap yang aku teliti. Tidak ada yang berlebihan soal genap-ganjil yang kadang hadir dalam hidup kita. Mereka diciptakan berdua agar kita mulai berpikir dan merasakan lebih dalam soal tujuan hidup yang paling kita yakini. Terlepas dari baik-buruk, genap-ganjil adalah pembelajaran seumur hidup.
Lalu saya diam dalam tanda baca.
Mereka meninggalkan pesan sebelum pergi dan membisikkan kalimat ini padaku,
“Jangan takut akan ganjil, karena itu akan menggenapkanmu..”
Best Kisses,
SiBengalLiar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H