Iya, saya menyempatkan diri menjadi supporter. Ternyata ada banyak perbedaan juga ketika memasuki beberapa cabor. Ada yang gratis, ada yang harus menggunakan karcis, dan ada juga yang mengharuskan mengunakan ID Card (baik itu ID dari pihak sponsor, panitia, mahasiswa/tenaga relawan, maupun media). Yap, banyak hal yang saya pelajari. Banyak hal yang bisa saya maknai.
[caption id="attachment_145282" align="aligncenter" width="410" caption="tiket, si pemacu adrenalin hehe"][/caption] Sekitar pukul 18:20 kami masuk stadion dengan tiket. Hujan yang sejak siang mengguyur Palembang sepertinya sudah bersahabat ketika stadion siap gegap gempita lagi.
Tidak ada hujan meski awan malam menggelayuti suasana stadion yang penuh asap khusus untuk permainan lampu-lampu laser.
Stadion kembali berdentum-dentum. Musik yang sahut menyahut, antara simponi satu dengan lain seperti harmoni yang indah.
[caption id="attachment_145285" align="aligncenter" width="518" caption="asap khusus untuk penyinaran sinar-sinar laser"][/caption] Membanggakan melihat wajah para atlet yang bersuka cita. Apalagi ketika musik khas SEA Games 2011 bersenandung meriah "Wae.. wa.. e.. o. Wae.. wa.. E-O!" Terlihat para atlet sedang bernyanyi serentak sambil berlompat-lompatan kecil di 'panggung-lapangan'. Iihh, merinding melihat mereka yang sudah mengukir prestasi dalam bidang olahraga, mengharumkan nama bangsa dengan perolehan 182 emas, 143 perunggu, dan 151 perak membuat Indonesia 'melenggang' menjadi juara umum SEA Games 2011 ke-26. [caption id="attachment_145294" align="alignleft" width="346" caption="kanvas elektrik: "][/caption]
Setelah iring-iringan parade atlet. Bendera seluruh anggota SEA Games 2011 diserahkan di atas 'panggung-lapangan' Â kepada Myanmar.
"Negeri Seribu Pagoda adalah tuan rumah 2013"
Sajian tarian dari Myanmar mempersembahkan tarian khas diiringin dengan lagu Kaba Ma Kei. Ribuan warna-warni pakaian penari memeriahkan 'panggung-lapangan'.
Selesai perahu besar berlalu (pisah-sambut) yang menyetting seolah-olah para sahabat atlet yang dari negeri seberang melepas kepergian untuk bertemu dua tahun lagi di Myanmar 2013.
Suara Zaneta melantunkan lembut lagu One day in your life ke seluruh 'ceruk' stadion. Saya ikut terhanyut, suaranya benar-benar menggambarkan 'pisah-sambut' yang membuat 'rindu' dan atlet yang berada diperahu melambai-lambai dari kejauhan.
Kemudian beberapa musikalitas dari musisi-musisi terkenal seperti Nidji dengan 'bebas untuk menang', Joy Tobing yang menyanyikan lagu Pak SBY, Agnes Monica dengan aksi panggungnya, Â , juga ada kolaborasi antara Agnes-Nidji-Afghan.