Mohon tunggu...
SiBengalLiar
SiBengalLiar Mohon Tunggu... Novelis - "Time heals, I believe it's a matter of time for Allah to grand you one miracle.." - Hanum Rais-

"Rencana Allah lebih indah daripada rencanaku.."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

‎"Urban Growth, Undercover of Indonesian.."

5 Juni 2011   12:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:50 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak hari Jum'at saya berceloteh tentang impian kecil saya pada seorang sahabat. Tentang sebuah negeri yang aman. Dan ya, ternyata saya masih di dalam 'BOX' saya. Saya belum benar-benar 'Out of The Box' untuk memikirkan atau mengambil langkah seperti  yang dilakukan sahabat-sahabat saya. Dan saya lupa, bahwa tidak hanya aktivis yang menjadi penggerak negeri ini.

Karena para pembisnis muda ini nantinya akan menjadi salah satu tonggak terbesar dalam perekonomian di Indonesia. Merekalah yang nantinya akan membayar pajak bumi dan bangunan dengan investasi terbesar untuk anak negeri. Hmm, seandainya saja mereka tidak kabur dan meninggalkan negeri untuk menetap di luar negeri tentunya hehe.

Yaaa, saya setuju dengan pendapat sahabat saya ini. Bahwa perpolitikan dan perekonomian haruslah jalan beriring untuk membangun negeri yang lebih baik.

Seperti sebuah artikel dari majalah 'Tempo' kalau tidak salah yang saya baca di pasar buku loak tadi siang. "Koalisi antara SBY dan Bakrie". Sebuah perpaduan pas! Dan artikelnya saya temukan secara online di sini: http://rimanews.com/read/20110309/19438/sby-dan-aburizal-bakrie-sepakat-tetap-dalam-koalisi

Terlepas dari artikel yang saya selipkan. Saya ingin menyuarakan beberapa hal yang positif saja. Bahwa sebenarnya, ada pemuda-pemuda calon 'ekspatriat' baru yang akan lahir dari negeri sendiri. Bukan lagi dari India, Milan, London, RRC , atau beberapa negara tetangga seperti Australia dan Malaysia yang bercokol di Jakarta. Tepatnya di bagian segitiga emas. Hmm, setidaknya itulah gambaran saya yang belum mengetahui soal itu secara pasti.

Saya mengambil sikap dari beberapa ajakan sahabat-sahabat saya yang sudah lebih dulu ikut pasar modal. Dan, ya sepertinya saya harus berpikir ulang untuk hal ini. Saya cukup ngos-ngosan promosi dan kerja banting tulang dari bawah dan saya masih yakin rel kereta saya sekarang diberi sampai ini dulu. Sesuai dengan proporsinya.

The Changing Face of The Expat!

Wajah-wajah lama seperti garis keturunannya Bakrie nantinya akan sejajar dengan pemuda metropolis yang terus tumbuh dan berkembang, saya pikir. Profesi seperti pengembangan di bidang pembangunan investasi jangka panjang, bisnis, bidang multinasional, generasi IT, manajemen, dan tak luput juga jurusan public relation. "CEO" di sebuah perusahaan sendiri juga cukup menjanjikan dengan adanya inovasi tiada batas.

Prediksi perekonomian kita cukup maju dengan adanya pasar bebas. Dan saya yakin, pasar-pasar seperti ini akan berpeluang dibanding cara-cara konvesional yang saat ini masih berjalan. Seperti pabrikan, garmen, yang memperkerjakan buruh kasar, yang lambat laun nantinya akan digantikan mesin-mesin yang berteknologi canggih.

Meskipun tekstil seperti pembatik, songket, kain tenun dan sebagainya itu masih memerlukan keahlian sederhana dan khusus. Pabrikan seperti mie instant akan dialihkan oleh mesin-mesin canggih sebagai pengganti buruh bagian packaging. Itu bagian paling sederhananya.

Tak ubahnya, seperti bidang pendidikan. Bidang pertahanan dan keamanan. Bidang pemerintahan juga bidang perpolitikkan. Semua bidang di Indonesia lambat laun akan tergantikan oleh mesin.

So, what should we do?!

Jawabannya hanya satu. Belajar mengiringi zaman yang kaya informasi ini. Mengembangkan diri untuk menjadi mahasiswa/pelajar/karyawan atau seorang yang berjiwa muda yang siap terjun ke masyarakat. Lalu hubungannya dengan judul diatas?!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun