Fatalnya, terkait "problem trust" ini, pemerintah bukannya introspeksi, tetapi justru terkesan berusaha membungkam  setiap munculnya pemikiran yang berbeda dari masyarakat yang dinilai  akan membuyarkan opini umum yang telah dibingkai (framing) dengan susah payah oleh pemerintah. Â
Setiap terlontar pandangan individu masyarakat yang berbeda dengan apa yang selama ini dipahami dan ditanamkan oleh pemerintah berkenaan masalah COVID-19 ini, maka yang demikian selalu dianggap sebagai sinyal yang dapat mengancam kekuasaaan  atau  akan mengganggu kebijakan pemerintah. Â
Dalam kasus seorang pria bernama Asep sebagaimana beredar dan viral di media sosial  yang menyatakan tidak percaya dengan bahayanya COVID-19 misalnya. Pemuda asal Kuningan itu  seketika ditangkap (dan bahkan diborgol) oleh pihak kepolisian.  Lalu dalam kasus dr. Lois Owen, ternyata beliau juga disikapi oleh penguasa dengan cara yang sama, juga ditangkap. Â
Meskipun secara hukum pidana mereka ini diperiksa berdasarkan anasir tertentu yang entah terpenuhi atau tidak pembuktiannya, namun pada dasarnya kesemuanya itu hanya bermula dari pernyataan  yang tidak percaya dengan COVID-19 tadi. Pernyataan mana sudah tentu berseberangan dengan sikap dan aturan kebijakan pemerintah saat ini. Â
Jikalau setiap muncul opini yang berbeda  dari masyarakat, terutama yang dianggap liar karena  tidak di bawah koordinasi pemerintah,  selalu dianggap sebagai sinyal permusuhan yang dapat mengancam atau mengganggu "keleluasaan" pemerintah dalam menangani COVID-19,  maka sensitivitas pada diri pemerintah yang demikian itu akan menjadi kontraproduktif di mana pemerintah telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan-pengatahuan baru yang boleh jadi akan dibutuhkan dan sangat berguna bagi penanggulangan COVID-19 ini, yang harus diakui bahwa hingga hari ini pemerintah terbukti belum  mampu menanganinya secara baik dan benar.Â
Kesimpulannya, selagi  "problem trust" ini masih menjadi kendala yang tidak segera disikapi secara tepat oleh pemerintah, maka apapun kebijakan pemerintah soal penanganan COVID-19 ini akan sulit untuk mendapat dukungan penuh dari masyarakat.  Efeknya, tanpa dukungan masyarakat, kita semua sepakat bahwa  penyebaran COVID-19 ini tidak akan pernah bisa ditanggulangi dan masalah yang ditimbulkannya tak akan pernah selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H