Maksudnya?
Ya, jikalau misalnya di masa puber kedua itu kamu masih suka berlenggak-lenggok menari, masih sangat mencintai dunia ini, tak sanggup menahan diri dari banyak keinginan, masih ingin dipuji dan dipuja, rindu harta dan jabatan, maka sampai kakek nenek juga akan masih seperti itu lakumu!
Aahh... masa' sih???
Lalu bagaimana caranya agar bisa berhenti bergoyang ria tadi? Â
Ya, segera pijak rem, berhenti, lalu banting stir ke arah lain yang berlawanan. Â Segera berubah. Paksakan diri agar berubah ke fase puber ketiga! Sebelum semuanya terlanjur... Â keburu tua, pikun lalu mati.Â
Maka berubahlah segera. Paksakan diri untuk meninggalkan puber keduamu, mengabaikan masa yang menggebu-gebu itu. Ketika jiwamu sedang mengebu-gebu!.
Berubahlah menjadi baik mumpung belum terlambat. Â Meski usiamu sudah melampaui 40, tapi jangan berkecil hati. Meski sudah terlanjur kepala lima atau kepala enam, tetaplah berjuang. Kesempatan baik akan selalu ada selagi kita belum menutup mata. Â
Ya, jangan berkecil hati. Meski sebenarnya diri ini tetap saja khawatir......  kepala empatku sedikit lagi akan terlampaui...Â
*sekedar nasihat diri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI