Kebebasan bukan jaminan bahwa suatu negeri akan menjadi baik-baik saja, sama halnya saat otoritarianisme berkuasa. Hal yang paling menentukan semua itu adalah "itikad baik" dari sang pemimpin, tak penting apakah ia berada dalam lingkaran demokratisasi ataukah dalam kerangka kekuasaan yang terpusat.Â
Problemnya, itikad baik ini kadang dilandasi oleh suatu "pedoman baik" yang subjektif yang bersumber dari keinginan sebahagian manusia saja yang tentu saja masing-masing manusia itu tak selamanya memiliki keinginan yang sama. Maka karenanya diperlukan suatu "pedoman baik" yang benar-benar baik yang bisa menjamin bahwa keadaan akan menjadi lebih baik.Â
Tapi sayangnya, tetap saja manusia itu memiliki tolok ukur kebaikannya sendiri-sendiri berdasarkan nilai-nilainya sendiri. Hal mana yang menjadikan suatu keadaan tidaklah menjadi lebih baik bahkan lebih buruk seperti yang dialami oleh banyak negeri di muka bumi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H