Mohon tunggu...
Yai Baelah
Yai Baelah Mohon Tunggu... Pengacara - (Advokat Sibawaihi)

Sang Pendosa berkata; "Saat terbaik dalam hidup ini bukanlah ketika kita berhasil hidup dengan baik, tapi saat terbaik adalah ketika kita berhasil mati dengan baik"

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Meluruskan Niat Menulis

8 Mei 2020   13:51 Diperbarui: 8 Mei 2020   16:46 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti upaya menghidupkan api cerutuku saat ini, berulangkali kubakar, berulangkali pula ia mati (padam).

Ya, mungkin karena tembakau racikanku terlalu padat, jadi susah menghisapnya sehingga bara apinya menjadi padam. Tapi, meski begitu, tak pula bosan-bosan masih saja tetap ku pantik "mancik" murahan ini hingga cerutuku akhirnya menyala, bisa kunikmati.....

Intinya, diri ini tak berhenti berupaya, tak kapok mencoba, tetap berusaha membakarnya demi mendapatkan suatu kenikmatan.

Begitu pula dalam menulis, bila kita merasa nikmat dalam kegiatan menulis, maka tentunya kita akan cenderung terus menulis. Ya, terus menulis, sepanjang kenikmatan itu masih terus bisa didapatkan....

Persoalannya, dalam hubungannya dengan menulis ini, kerap kali yang didapatkan bukanlah kenikmatan tapi justru "ketersiksaan". 

Ya, bisa saja. Yang kita rasakan atau kita dapatkan adalah justru berupa kekecewaan. Hal ini bisa terjadi karena apa yang kita harapkan dari kegiatan menulis tadi ternyata tidak tercapai.  

Memangnya apa yang hendak dicapai? Ya, itu tergantung niat kita diawal, untuk apa kita menulis. Demi apa kita menulis. Apa yang kita harapkan dari menulis, atau hasil apa yang hendak kita dapatkan dari menulis.  

Kalaulah tadinya kita mengharapkan perhatian atau pujian dari orang lain atas tulisan yang kita buat, lalu kemudian ternyata respon berwujud pujian itu tidak kunjung tiba, sedikit yang membaca, sedikit yang like, maka bisa saja kita akan menjadi kecewa. 

Atau, dari hasil menulis tadi kita mengharapkan semacam reward, baik berupa piagam atau pun bayaran uang misalnya. Tapi kemudian apa yang kita harapkan tadi ternyata tidak didapatkan, maka kecewa, tentu saja, marah, kesal, bahkan sakit hati.

Ya, itu sekedar contoh saja. Berbagai niat atau motivasi seseorang dalam rangka menghasilkan karya tulisnya.

Tidak ada yang salah. Tidak ada yang salah dengan niat menulis seseorang.  Namun permasalahan yang hendak saya angkat di sini adalah bahwa dari sebab niat yang tidak tepat,  bisa saja nantinya akan menimbulkan "kerumitan"  bagi diri kita sendiri, akan menjerumuskan kita ke dalam "lubang penderitaan" yang kita gali sendiri. Percayalah....

Kini terasa semakin rumit...

Rumit?

 Yaa.... rumit  menjelaskannya....

So? 

Yeaaa...!  Kamu jangan bikin ini jadi tambah rumit dengan pertanyaanmu yang rumit tentang apa dan bagaimana itu rumit.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun