Mohon tunggu...
Yai Baelah
Yai Baelah Mohon Tunggu... Pengacara - (Advokat Sibawaihi)

Sang Pendosa berkata; "Saat terbaik dalam hidup ini bukanlah ketika kita berhasil hidup dengan baik, tapi saat terbaik adalah ketika kita berhasil mati dengan baik"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Buih Berlalu

28 Februari 2019   07:47 Diperbarui: 28 Februari 2019   09:59 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

.

.

Setelah buih berlalu.....

Semua kembali...
Kembali seperti semula... tak ada yang berubah

Angin tetap menusuk...
Matahari tetap menyengat...
Tanah tetap diam, air tetap mengalir...

Seolah tak pernah terjadi...
Tak ada bekas... tak ada yang membekas...

Hari-hari akan berjalan seperti biasa...

Seperti biasa...
Tangis air mata tetap mengucur sebagaimana hujan yang tetap turun
Merah wajah tetap membara sebagaimana api yang tetap membakar

Korupsi dan gila tetap merajalela...
Fitnah dan hujat tetap menjerat...
Maksiat tetap merambat, begal tetap meingal-ingal...

Begitulah... meski tak mestinya begitu...

*(Yai Baelah, Setelah Buih Berlalu, 5 Desember 2016)  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun