"Suara Jiwa"
 .
Mereka lebih suka irama daripada rima
Mereka lebih mementingkan nada daripada makna.
Yang didengar hanya indah, yang didapat hanya rasa.
Indah yang membuat terlena, rasa yang tanpa makna.
.
Kami penyair berbeda
Satu titik mengandung makna
Satu kata menggantikan sejuta
Satu bait mewakilkan suara jiwa
.
Tak mesti irama membunuh rima
Tidak pula nada menenggelamkan makna
Sebait rima membangkitkan rasa
Setetes makna mengandung hikmah
.
Begitulah
Diri kami adanya
Terserah apa kata mereka
Inilah suara jiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H