Mohon tunggu...
pok pok
pok pok Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ok

Ok

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Indonesia Gudangnya Produk Palsu

29 September 2016   09:28 Diperbarui: 29 September 2016   09:45 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi, lagi dan lagi Indonesia diguncangkan dengan hal-halyang berbau kepalsuan. Dari hal yang kecil hingga hal besarpun bisa dipalsukan,itulah hebatnya Indonesia. Dulu heboh dengan beras palsu (beras plastik), lalu vaksin palsu, kemudian juga ada BPJS palsu dan akhir-akhir ini heboh tentang kewarganegaraan palsu oleh calon jema'ah haji yang berangkat dari filiphina. Ada apa dengan Indonesia? Apakah semua ini terinspirasi dari lagunya Ayu Ting-ting- Alamat Palsu? Hehehe entahlah, hal ini menggambarkan bahwasannya sifat manusia itu sungguh serakah dan selalu merasa kurang, sehingga segala macam cara dilakukan untuk menaklukan duniawi.

Tidak hanya itu saja, ternyata bukan cuma cina yang terkenal bisa membuat barang palsu. Indonesia pun tidak kalah saing dengan cina. Banyak sekali produk-produk palsu yang telah tersebar di Indonesia. Dari survei MIAP, tujuh jenis barang palsu yang paling banyak beredar adalah tinta printer, pakaian, produk dari kulit, peranti lunak,kosmetik, makanan dan minuman, serta produk farmasi. Mantan menteri perdagangan Rachmat Gobel pun mengakui bahwasannya banyak sekali barang palsu yang beredar di Indonesia."40% produk di Indonesia itu KW" kata Rachmat di Kementrian Perdagangan beberapa waktu lalu.

Terlepas dari itu semua, maraknya barang palsu ini mungkintanda bahwa penegak hukum terhadap pelaku pemalsuan masih lemah. Sehingga bukannya semakin tahun semakin berkurang malah produk-produk palsu ini makin bertambah banyak. Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan, Widodo mengakui Sampai saat ini memang belum ada aturan resmi yang melarang tentang peredaran produk palsu ini. Yang ada hanya peraturan tentang hak cipta nama produk dibawahKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Tetapi bukan karena hal itu saja, banyaknya peminat dari produk palsu ini juga merupakan penyebab produk tersebut tetap beredar.Padahal yang kita tahu barang palsu dapat merugikan konsumen itu sendiri dan produk-produk palsu pun dapat merugikan ekonomi bangsa. Namun masih saja banyak yang membeli produk tersebut dengan alasan harga yang murah dan mudah didapat. Produk palsu juga merupakan hal yang berbahaya setelah narkoba karena beberapa produk palsu seperti makanan,kosmetik dll apabila dikonsumsi terus menerus dapat merusak kesehatan kita.

Kita tahu segala sesuatu itu tidak terlahir secara langsung, namun ada proses dibalik sesuatu tersebut. Begitupula dengan barang-barang palsu yang telah menyebar luas di kalangan masyarakat, pastilah ada hal yang mendukung sehingga mereka tetap eksis sampai sekarang. Sebagai masyarakat yang katanya cinta dengan Indonesia seharusnya kita tidak membiarkan hal ini terus terjadi. Kita harus menghilangkan tempat untuk barang-barang palsu ini agar tidak dapat beredar lagi yaitu dengan cara teliti dalam memilih produk dan tidak tergiur terhadap promosi yang menipu mata dan pikiran kita, waspada dan tidak membeli produk-produk palsu.

Dengan cara tersebut pastilah produk-produk palsu ini akan hilang dengan sendirinya karena peminatnya sudah berkurang. Jika kita hanya memgandalkan peraturan yang ada maka sampai kapanpun hal seperti ini tidak akan hilang. Sebab para aktor penyebar produk palsu pasti selalu mencari cela terhadap aparat Negara. 

Sumber:

SaugyRiyandi.(30 Maret 2015).Indonesia surga barang palsu.[Online]. Tersedia:  http://m.merdeka.com. [Selasa, 27 September2016]

Saugy Riyandi.(30 Maret 2015).Aturan Loyo Buat Barang Palsu Jadi Raja di Pasar Imdonesia.[Online].Tersedia:  http://m.merdeka.com. [Selasa,27 September 2016]

Nama: Eka Yusrina 

NIM: 07031181520041

Kelas: A Indralaya 

Jurusan: Ilmu Komunikasi UNSRI 2015 

Dosen Pengampuh: Nur Aslamiah Supli,BIAM,M.Sc

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun