Mohon tunggu...
Sianny Tandiassa
Sianny Tandiassa Mohon Tunggu... -

Suka membaca dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengalaman Bersama Berbagai Karakter Dokter

3 Desember 2013   21:49 Diperbarui: 4 April 2017   18:31 7673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akirnya kami ke RSO Surabaya atas saran seorang jemaat gereja kami. Kami mendapat sambutan yang luar biasa dari dr. Ario Djatmiko, onkolog sekaligus owner dari RSO ini. Begitu menerima email data medis saya, beliau langsung menelpon suami dan meminta kami segera datang ke sana untuk pemeriksaan lanjut. Singkat kata, saat akan biopsi suhu tubuh saya panas sehingga beliau bersama tim akhirnya berdiskusi lagi. dan merujuk saya untuk ke MRCCC Jakarta. Beliau menyiapkan segala sesuatunya sehingga ketika saya tiba di sana saya tidak perlu mengantri lagi, langsung masuk ke UGD dengan data yang sudah ada dan dokter yang telah siap. Beliau juga sudah merujuk bahwa saya akan ditangani oleh dr. Marto Sugiono, Sp.U, FRCS.

[caption id="attachment_306185" align="aligncenter" width="620" caption="dr. Ario Djatmiko dan RS Onkologi Surabaya"]

138608045533997311
138608045533997311
[/caption]

Saya dan suami ketika mendengar nama dr. Marto Sugiono disebut oleh dr. Ario, agak sedikit pesimis karena kami berdua beranggapan bahwa pastilah dokter ini tidak menyenangkan, susah berkomunikasi, sudah tua, dan berasal dari Jawa karena namanya yang begitu khas Jawa, dll…..  Apalagi setelah selama beberapa hari ditangani oleh dr. Ario saya sangat-sangat merasa nyaman dan penuh harapan karena sikapnya terhadap diri  saya juga pasien-pasien lain sangat kebapakan dan komunikatif , personal dan penuh perhatian.  (Hal lain yang selalu akan saya kenang adalah ketika saya sedang dirawat inap di MRCCC Semanggi, Jakarta, dr. Ario juga mengunjungi saya, bahkan sampai dua kali di tengah-tengah kesibukannya dalam sebuah seminar bahkan ibu Ario juga ikut datang).

Tetapi sungguh saya sangat beruntung, karena ternyata dr. Marto berbeda bagaikan bumi dan langit dengan apa yang kami bayangkan setelah bertemu. Beliau, yang menjadi chief doctor dalam kasus sakit saya, ternyata seorang yang ramah, suka bergurau, penuh semangat dan perhatian. Beliau sangat personal dan professional dalam menangani pasien. Bahkan tidak segan-segan untuk searching di internet ketika saya menghadapi efek samping obat padahal sebenarnya bukan bagian beliau tetapi bagian dokter lain. Saya sangat beruntung bertemu seorang dokter bak malaikat penolong seperti dokter ini.

[caption id="attachment_306188" align="aligncenter" width="2048" caption="Dr. Marto Sugiono, Sp.U., FRCS"]

13860813521013198639
13860813521013198639
[/caption]

Ketika saya sudah kembali di Jogja, beliau tidak segan untuk SMS, atau menelpon terlebih dulu untuk menanyakan kondisi saya. Bahkan saat saya SMS atau meng-email hasil lab atau kondisi saya, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk segera mendapatkan jawaban dan selalu mem-follow up  hal-hal yang harus saya lakukan.

Dalam pergumulan saya berjuang melawan penyakit saya, ada dua orang dokter lagi yang saya jumpai. Yang pertama adalah seorang dokter ahli kemoterapi, Dr. Toman L. Toruan, S.KHOM, seorang dokter yang cukup komunikatif dan handal dalam bidangnya. Beliau seorang dokter yang seringkali mengikuti seminar atau short course sehingga tetapi dengan kemajuan teknologi komunikasi di jaman sekarang, beliau tetap bisa memberikan treatmen dan perawatan. Bahkan saat saya harus dirawat karena DVT (deep vein thrombosis) di Siloam Kebon Jeruk, beliau mau mendatangi saya di sana untuk mem-follow up pengobatan kanker saya. Dan selama saya menjadi pasiennya, saya juga tidak pernah dikenai biaya...... Lagi-lagi karena saya seorang istri pendeta...... Sungguh berkat yang luar biasa.

Dan yang terakhir adalah dokter radioterapi saya. Beliau sih seorang yang ahli tetapi karena pasiennya banyak, seringkali selama konsultasi, saya merasa seperti diburu-buru supaya cepat pergi..... Waktu itu saya cukup menyesal juga karena dokter ini sedikit "galak" apalagi saat saya melihat teman-teman lain yang ditangani oleh dokter lain dan saya melihat betapa dokter itu memiliki hubungan yang erat dengan pasiennya, mengenal namanya, mau menegur saat pasien sedang duduk menunggunya. Bahkan justru dari pasien dokter ini saya mendengar tentang prosedur radioterapi secara rinci, apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh seorang pasien selama di radioterapi. Tetapi justru dari dokter saya sendiri, saya tidak memperoleh pengetahuan semacam itu. Sehingga akhirnya saya banyak bertanya kepada asisten dokter saya atau kepada para terapis dan perawat.

Saya bertemu dengan dokter radioterapi saya dan menjadi pasiennya karena beliau sudah bergabung dalam tumor board yang terdiri dari beberapa orang dokter sehingga ketika saya belum menjadi pasien beliau, beliau sudah mengerti kasus saya. Tetapi sebenarnya hal ini tidak berpengaruh banyak, karena saya merasakan ketidakpuasan dengan pelayanan dokter ini, apalagi saat melihat dokter radioterapi lain yang memeriksa pasiennya dengan pribadi yang hangat dan profesionalisme yang terjaga.

Dari pengalaman bertemu dengan banyak karakter dokter, termasuk dokter anestesi, dokter spesialis penyakit dalam, dan dokter jaga, akhirnya sebagai pasien kita memang harus "cerewet" bertanya dan mengatakan hal-hal yang memang tidak kita mengerti. Kita harus berani menuntut dan mengetahui hak kita sebagai pasien dengan tetap menghormati profesi mereka. Dan ketika kita dirawat oleh dokter yang luar biasa, it is a real blessing!

(Sianny Tandiassa)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun