Mohon tunggu...
Johan Siahaan
Johan Siahaan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

tondi ki

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gak Penting, Gak Usah Dibaca (Cuma Soal Pemilu Koq)

4 Juli 2014   08:16 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:33 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sangat mudah mencari persamaan pilpres dengan sepakbola (khususnya di indonesia)

Setiap musim liga sepakbola (eropa) dimulai dan berlangsung muncul pendukung yang tiba2 sok mendalami dukungannya, gampang panas akibat ikut2an, dan lebih memperhatikan efek jangka pendek. Disaat itulah muncul kelompok supporter karbitan, yang rapat saat diatas yang bisa dianggap tak loyal karena hanya mencium kemenangan
Tak pelak lagi, tipe yg seperti ini suka melakukan provokasi dan hinaan terhadap tim lain
Ujung ujungnya terjadi percekcokan sesama kita padahal team yang nota bene di ributkan anteng anteng aja di eropa sono
Bahkan supporter yang domisilinya disana aja gak begitu begitu amat
Katakan lah supporter garis keras mereka (ultras) lebih mengedepankan kualitas dan prestasi team dengan memberi pressure kepada menajemen dan pemilik klub
Lha disini..... Asik kita menjelek jelek kan tim atau pemain klub lain
Hinaan dan cacian semua diucapkan via media sosial
Persamaan nya...
Jelas duel antara capres nomer 1 dan nomer 2, ribut juga
Namun ada sedikit perbedaan nya,... Kali ini media televisi, media cetak memberi bumbu bumbu yang memanaskan suasana
Sebenarnya cara kerja tim sukses masing masing patut diapresiasi, debat capres dan cawapres bisa sebagai cerminan kinerja mereka
Namun tetap aja kita gampang terbakar suasana, terakhir ikut ikutan adu mulut adu kepintaran mengucapkan hinaan

Kalau yang satu jelekin nomer satu
Satu lagi jelekin nomer dua
Trus yang jadi presiden siapa?

Mikir.........
( I do support all the candidates, that's why I'm going golput.. That's my right, but I don't ask you to join me)
Happy election every one

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun