CRISPR (Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats) adalah teknik penyuntingan gen yang dilakukan menggunakan protein khusus guna memotong dan melekatkan DNA untuk mengganti dan memodifikasi gen yang rusak dengan gen baru yang bersifat normal.
CRISPR berasal dari fenomena mekanisme pertahanan bakteri ketika melawan virus yang mencoba berkembangbiak di dalamnya atau membunuh bakteri tersebut.Setelah bakteri terjangkit virus, ia menyimpan bagian dari virus untuk dikenali untuk mempertahankan diri jika sang virus menyerang lagi di lain waktu.
Teknologi CRISPR pertama kali diuji pada bakteri untuk pembuatan yogurt dan keju di industri susu.Dari situ, ilmuwan mulai mengujinya pada bentuk kehidupan yang lebih kompleks, yang dimulai dengan bakteri E. coli yang terdapat pada babi.
Teknologi CRISPR memungkinkan ilmuwan mengedit DNA yang ditargetkan dalam sel.Teknologi ini bekerja ketika susunan CRISPR pada bakteri bekerja, sebagaimana mekanisme bakteri tertentu mempertahankan dirinya dari serangan virus.
Bakteri mampu mendeteksi keberadaan virus yang pernah menjangkitnya karena kemampuannya merekam serangan virus. Dengan arahan RNA, bakteri mengirim protein Cas9 untuk menyalin dan memecah rantai DNA.Cas9 akan membandingkan setiap inci DNA ynag ia temukan dengan sampel dari arsip DNA.Saat DNA yang ditemukan sudah cocok , Cas9 akan aktif untuk memotong DNA yang sudah terjangkit virus tersebut.
RNA merupakan bagian sel yang berperan dalam aliran informasi antar komponen di dalam sel. Pemotongan DNA akan berujung 2 kemungkinan, yaitu perekatan kembali DNA secara tidak sempurna hingga DNA tersebut menjadi tidak aktif, atau imitasi susunan DNA sekitar untuk mengisi susunan yang telah dipotong (Campbell dan Reece, 2005).
CRISPR dianggap unggul karena kapasitasnya dalam menarget gen tertentu dengan akurasi tinggi.Tidak seperti teknologi edit genom lain yang cenderung rumit dan mahal karena harus menciptakan protein baru, CRISPR cukup memanfaatkan RNA yang sudah ada sebagai pengantar penyuntingan.Hasilnya pun akan terlihat dengan lebih cepat dibandingkan dengan metode yang lain.Selain itu, para ilmuan juga dapat membuat sendiri model susunan DNA yang diinginkannya untuk ditiru DNA target.Para ilmuan hanya perlu memberi salinan DNA yang ingin diubah, lalu memasukkannya pada sel hidup (Dance,2015).
Teknologi CRISPR sendiri dapat digunakan pada hewan, tumbuhan dan manusia, akan tetapi untuk penerapannya masih terbatas pada hewan dan tumbuhan.
Salah satu penelitian terhadap hewan pernah dilakukan oleh Group of Epigenetic Reprogramming dari Shanghai Institutes for Biological Sciences adalah pada tikus yang mewarisi gen penyebab penyakit katarak.CRIRPR digunakan untuk mengedit gen tertentu pada zigot tikus sebelum diinjeksi ke dalam tubuh induk. Deman begitu, sejumlah tikus yang lahir teridentifikasi bebas dari penyakit katarak.
Penelitian terhadap tumbuhan pernah dilakukan di Afrika. Valentine Otang Ntui beserta timnya melakukan pengeditan pada gen pisang dengan menarget gen The Phytoene Desaturase (PDS) penyebab pisang albino dan kerdil. Hasilnya adalah gen PDS berhasil terganggu sehingga tanaman tumbuh normal tanpa memicu mutasi lain.
Dari fakta di atas, kita tahu bahwa teknologi CRISPR yang diperkenalkan dalam film "Rampage" terbukti memang benar benar ada.