Nah, dulu, saya termasuk seorang yang menentang teman-teman saya mengambil jurusan sembarang untuk masuk kamous ternama. Ya, sampai sekarang juga sih.Â
Tapi bukan karena benci atau karena tanpa alasan ya.Â
Yang Pertama.Â
Coba deh, bayangin. Ketika mengambil jurusan sembarang yang tidak sesuai minat, walaupun itu pilihan cadangan. Tapi jalau ternyata masuk. Ada waktu 4 tahun lo buat kita bergumul dengan jurusan itu.Â
Dari sebagian orang yang saya temui, hampir jarang dari mereka bisa menjadi satu passion dengan jurusan tersebut. Hampir, ya, jadi tetap ada juga satu-dua yang bisa menyesuaikan diri.Â
Dan ketika tidak betah, ujung-ujungnya akan ikut lagi Ujian Masuk tahun berikutnya  jadi minimal sufah bergumul 1 tahun kan dengan jurusan yang bukan passionnya.Â
Yang Kedua.Â
Ya, ketika ambil ujian masuk lagi tahun berikutnya. Biaya lagi nih, keluar. Sudah bayar uang masuk, SPP dan lain lain. Ketika ujian masuk lagi dan lolos misalnya. Kan berarti 1 tahun sudah buang-buang biaya bagi sayaÂ
Kalau orang kaya, sih, mungkin tidak terasa lah ya, tapi untuk yang menengah kebawah?.Â
Yang Ketiga.Â
Ketika ikut ujian lagi tahun berikutnya, dan ternyata lolos. Berarti jurusan yang sebelumnya kita jalani, kan ditinggalin jadinya.Â