Mohon tunggu...
Bayu Siaga Krismana
Bayu Siaga Krismana Mohon Tunggu... Freelancer - Siaga

Berjalan sendiri, hidup sendiri, mati pun sendiri... - Abu dzar. ra

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pilih Kuliah Sesuai Minat atau yang Penting Masuk?

21 Agustus 2022   12:20 Diperbarui: 21 Agustus 2022   13:51 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, lebih sulit lagi kan mempertahankan pendirian seperti tadi. 

Jadi teringat dulu, ketika mengisi form pendaftaran SPMB, kalau sekarang ya SNMPTN. 

Dulu, ada teman yang cukup kaget melihat form punya saya. Ya, menurutnya yang tahu kemampuanku sampai sejauh mana, jurusan yang saya tukiskan di form adalah jurusan yang sama di kampus berbeda untuk 2 pilihan. 

Dan itu adalah jurusan yang berada di jajaran atas dari sisi banyaknya peminat. Kebayang, kan, seberapa tingginya persaingan di jurusan yang dimaksud. 

Teman-teman, waktu itu menyarankan, agar mengambil 1 jurusan lain yang rendah peminat, agar bisa masuk, sebagai pilihan kedua. Tapi, ya, dasar otak saya yang bebal, tetap keukeuh pada satu jurusan itu. 

Ya, waktu itu mikirnya, mending tidak lolos sekalian, daripada lolos tapi bukan dinjurusan yang diharapkan. Lagipula, jurusan yang saya pilih waktu itu bukan sekedar dari keinginan, tapi karena memang ada 1 hal yang menjadi titik semangat pada jurusan itu, dan alasan itu juga yang membuat saya masuk ke jurusan yang sama di SMK pada masa itu. 

Selain itu, jurusan tersebut adalah satu jalur dengan background saya sebagai lulusan SMK. Jadi makin kuat kan. 

Alhasil, sudah pada tahu semua dong oastinya, saya tidak lolos. Karena secara materi ujian saja, saya sudah tertinggal jauh, dan lagi saya tidak mengambil kursus / bimbel untuk SPMB. Jadi ya, sudah kalah start  sih  sebenarnya.

Dan hal itu, saya ulang kembali ketika menjoba UM D3 di salah satu kampus negeri di Surabaya. dari dua pilihan jurusan, saya isi jurusan yang lagi-lagi sama. Ya, karena memang yang membuat saya berminat melanjutkan sekolah lagi ya karena jurusan itu. Kalau tidak, mebdingan lanjut kerja lagi, kan. (Pada tahun itu memang sebenarnya saya sudah bekerja). 

Sampai-sampai, saya masih ingat, ada beberapa ibu-ibu yang mengantar anaknya daftar juga. Merasa heran ketika melihat jurusan yang sama di layar pendaftaran saya (waktu itu, di kampus ada semacam komputer untuk mengisi form pendaftaran). 

Namun takdir saya ujian masuk harus berhenti waktu itu, karena akhirnya lolos dan diterima juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun