Mohon tunggu...
Rachmat Ariyanto
Rachmat Ariyanto Mohon Tunggu... Politisi - Tidak Hitam Putih

Kepala BPPM-DA Partai Demokrat Provinsi DKI Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Giat Ikhlas, Cara Cerdas Merawat Ingat terhadap Partai Demokrat

19 Agustus 2021   01:26 Diperbarui: 19 Agustus 2021   01:28 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan kali ini Mamat buat setidaknya untuk 2 hal, pertama sebagai dokumentasi atau catatan Mamat pasca kegiatan DPD Partai Demokrat DKI Jakarta "Isolasi Tak Berarti Sendiri, Karena Kami Peduli", dan yang kedua partisipasi Mamat dalam kegiatan "Lomba Menulis Dua Dekade Partai Demokrat". Tema tulisan ini sebagaimana yang diamanatkan panitia adalah #PartaiDemokratBerkoalisidenganRakyat dan sub tema #PenangananPandemiCovid.

Mamat mengawali catatan ini sebab rasa kagum dan salut terhadap informasi yang disampaikan oleh DPP Partai Demokrat bahwa selama pandemi Covid-19 kegiatan yang dilakukan Partai Demokrat ditingkat DPP, DPD hingga DPC seluruh Indonesia mengeluarkan biaya lebih dari 250 Milyar. 

Angka fantastis tentunya bagi organisasi politik yang berada diluar kekuasaan, sebab dana tersebut bukan digelontorkan DPP kepada DPD atau DPC, melainkan hasil swadaya atau "bantingan" masing-masing Kader Partai Demokrat diseluruh Indonesia. Dalam laporannya DPP menyampaikan bahwa dana itu diberikan kepada masyarakat dalam bentuk APD, masker, sanitizer, wastafel portable, disinfektan, vitamin, makanan dan lain sebagainya. 

Bagi Mamat Dana sebesar itu memang sangat rasional, mengingat keterlibatan Mamat dalam kegiatan yang baru saja dilaksanakan Partai Demokrat DKI Jakarta untuk membantu masyarakat yang terpapar Covid-19 dan melaksanakan isolasi mandiri (isoman). 

Kegiatan ini prinsipnya merupakan respon Partai Demokrat DKI Jakarta akibat meningkatnya kasus Covid-19 di Jakarta, dimana pada akhir Juni warga yang melakukan isoman menyentuh angka 38.464 orang.

Dilandasi instruksi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) agar kader partai Demokrat diberbagai wilayah harus turut meringankan beban rakyat yang terdampak pandemi Covid-19, maka kegiatan "Isolasi Tak Berarti Sendiri, Karena Kami Peduli" dilaksanakan. 

Para pengurus dan Kader PD DKI mendatangi langsung pintu rumah warga Jakarta yang melaksanakan isoman, menyapa dan memberikan bantuan dalam bentuk makanan, vitamin dan hygiene kit. 

Tak lupa kami sampaikan salam dan doa dari Ketua Umum Partai Mas AHY untuk kesehatan masyarakat. Mengingat dan menimbang pentingnya kegiatan ini maka DPD menunjuk Ketua BPOKK DPD Partai Demokrat DKI Jakarta sekaligus Ketua Komisi A DPRD Prov DKI Jakarta Mujiyono, sebagai pimpinan kegiatan ini, salut dan hormat Mamat untuk Beliau.

#IsolasiTakBerartiSendiri/dokpri
#IsolasiTakBerartiSendiri/dokpri

Momentum "Isolasi Tak Berarti Sendiri, Karena Kami Peduli" merupakan salah satu kebanggaan Mamat sebagai Kader Partai Demokrat. Secara internal Mamat menyaksikan kader Partai Demokrat (ranting hingga DPD) bergerak dengan hati tanpa paksaan maupun imbalan apapun. 

Terasa betul keinginan luhur untuk mengibarkan panji Partai dengan kegiatan yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat terutama yang sedang kesusahan karena harus isoman. Pengurus dari wilayah Jakarta utara hadir pada saat kegiatan di Jakarta Barat, begitupun diwilayah lainnya. Mamat bisa rasakan kecintaan mendalam kader pada partai berlambang mercy ini.

Secara eksternal Mamat berani berkesimpulan, bahwa Partai Demokrat terlanjur masuk kedalam hati rakyat. Diberbagai lokasi kegiatan yang kami sambangi, Mamat pasti menemukan orang yang bercerita tentang pengalaman politiknya bersama caleg-caleg partai demokrat mulai pemilu 2004 hingga 2019 kemarin, baik sebagai tim sukses maupun simpatisan caleg. 

Tak sedikit masyarakat yang memaksa Mamat untuk datang kerumahnya guna membuktikan ucapannya dengan memperlihatkan stiker caleg yang masih menempel rapi dan kuat dijendela rumah mereka, ataupun alat peraga caleg seperti kaos, jaket, topi dan bendera yang masih mereka simpan dan gunakan hingga saat ini.

Namun kesamaan ingatan diantara masyarakat yang kami sambangi adalah memori mereka tentang mantan Presiden Republik Indonesia ke-VI Prof Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), kerinduan mendalam dalam jiwa mereka akan hadirnya sosok pemimpin yang melekat pada citra SBY dengan ragam persepsi yang berkesan dimasing-masing sanubarinya. Persepsi yang lahir dari proses dimana individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera dan jiwa untuk kemudian memberi makna atas 10 tahun kepemimpinan SBY.

Lebih lanjut respon masyarakat atas kegiatan ini juga beragam. Di Sawah Besar contohnya, kami disambut dan didampingi oleh Ketua RW dan jajarannya mulai dari kedatangan, kegiatan berlangsung hingga meninggalkan lokasi. 

Betapa membahagiakan ketika apa yang kita lakukan beroleh penghargaan sedemikian rupa. Lain lagi diwilayah Tanah Abang, kegiatan diakhiri dengan menikmati hidangan teh manis dan pisang goreng yang disediakan oleh masyarakat. 

Goreng pisang dan teh manis hangat merupakan racikan tangan Ibu-ibu  yang dapat kami rasakan dibuat dengan tambahan menu balasan kasih sayang kepada kami. Dan pengalaman lainnya yang tak mungkin Mamat kisahkan satu persatu.

Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya maka pasca kegiatan kesimpulan Mamat makin kuat, Partai Demokrat terlanjur masuk dihati rakyat dengan ragam persepsipnya. 

Dimana menurut Bimo Walgito (2010 : 99) persepsi adalah sesuatu proses yang didahului proses pengindraan yaitu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui indra atau proses sensoris, namun proses itu tidak berhenti begitu saja melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. 

Itulah sebabnya persepsi adalah suatu proses yang senantiasa bergulir seiring waktu makan persepsi ini harus dirawat agar ia tidak dikaburkan atau diganti oleh persepsi lain yang merugikan partai demokrat terutama pada masa pemilu. Isolasi Tak Berarti Sendiri, Karena Kami Peduli, dan ragam kegiatan penanganan Pandemi Covid-19 merupakan salah satu cara cerdas yang ikhlas untuk merawat persepsi rakyat terhadap Partai Demokrat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun